MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis, membangkitkan krisis berupa aksi unjuk rasa di ratusan kota AS.
Publik marah setelah video viral, yang memperlihatkan momen ketika leher Floyd ditindih oleh Chauvin selama hampir sembilan menit.
"Aku tak bisa bernapas." Begitulah kalimat terakhir yang diucapkan oleh George Floyd kepada Derek Chauvin, sebelum dia tidak bergerak.
Baca juga: Reaksi Berbagai Negara atas Demo dan Kerusuhan yang Dipicu oleh Kematian George Floyd
Karena aksinya itu, Chauvin tak hanya dipecat dari Kepolisian Minneapolis, namun juga ditangkap pada Jumat pekan lalu (29/5/2020).
Saat ini, dia dijerat dengan tiga pasal, yakni pembunuhan tingkat tiga, pembunuhan tingkat dua, dan pembunuhan tak berencana tingkat dua.
Selain Chauvin, ketiga rekannya, Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng dijerat bersekongkol yang berujung pada pembunuhan Floyd.
Dilansir Al Jazeera Rabu (3/6/2020), berikut merupakan kronologi kematian pria 46 tahun itu, yang dihimpun baik dari laporan penyelidik maupun pemberitaan:
Baca juga: Ricuh, Massa Lempar Bom Molotov di Demo George Floyd Yunani
Sebuah transkrip dari pegawai toko Cup Foods mengungkapkan, Floyd diduga membeli barang dengan uang palsu 20 dollar AS (Rp 282.240).
Si pekerja, yang namanya dirahasiakan, disebut sempat meminta korban mengembalikan lagi rokok yang dibelinya karena uangnya diyakini palsu.
Namun, Floyd disebut menolak, dan saat itu "sangat mabuk". Tapi, si penelepon berseloroh korban tidak meninggalkan lokasi dan tetap di mobilnya.
"Baik, saya sedang mengirim bantuan. Jika orang itu pergi, telepon kami lagi. Jika tidak, anggota kami tengah menuju ke sana," jelas petugas di panggilan 911.
Baca juga: Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Terancam Dipenjara 40 Tahun
Berdasarkan laporan keluhan kriminal yang dilayangkan kepada Derek Chauvin, penegak hukum sampai ke lokasi pukul 20.08 waktu setempat.
Dikatakan petugas Thomas Lane berrbicara dengan Floyd di kursi kemudi, dan langsung mengacungkan pistolnya hingga dia melihat tangan di setir.
Lane lalu "menarik" Floyd keluar. Dalam laporan, dia disebutkan "menolak untuk diborgol" sebelum akhirnya menjadi patuh.
Mahmoud Abumayyaleh pemilik toko tempat Floyd menggunakan uang palsu, kepada CNN menyatakan dia segera melihat rekaman di kamera pengawas miliknya,
Baca juga: Pidato Obama Menyentuh Hati Kaum Muda Kulit Hitam AS: Kalian dan Hidup Kalian Berarti