Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Trump Hentikan Hubungan dengan WHO

Kompas.com - 30/05/2020, 11:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya telah menghentikan hubungan dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir BBC, Presiden Trump sebelumnya menuduh WHO gagal membuat Beijing bertanggung jawab atas wabah virus corona.

"China punya kontrol total pada WHO," ungkap Trump ketika mengumumkan sanksi kepada Beijing.

Washington akan mengalihkan dana kepada badan lainnya, menurut keterangan Trump.

Selama ini, Amerika Serikat merupakan penyumbang dana terbesar kepada badan kesehatan global sebanyak 360 juta Euro (sekitar Rp 5,8 triliun ) pada 2019.

Baca juga: Virus Corona, Trump Beri Ultimatum ke WHO

Trump yang melakukan kampanye pada pemilihan ulang presiden AS ini telah banyak dikritik dalam menangani wabah virus corona di negaranya.

Namun, dia kerap mempersalahkan China yang dituduhnya menutup-nutupi kasus wabah pertama kali di Wuhan, China.

Lebih dari 102.000 orang di Amerika Serikat telah kehilangan nyawa mereka akibat penyakit Covid-19, angka itu merupakan yang tertinggi di dunia.

Baca juga: Trump Sebut Virus Corona sebagai Wabah dari China

Apa yang Trump katakan?

"Hari ini kami akan menghentikan hubungan kami dengan Badan Kesehatan Dunia dan mengalihkan seluruh pendanaan kepada yayasan badan kesehatan global lainnya," ujar Trump di Kebun Mawar Gedung Putih.

"Dunia saat ini menderita akibat penyelewengan pemerintah China," ujar Trump. Dia menambahkan, "China telah memicu pandemi global yang menelan banyak korban lebih dari 100.000 jiwa di Amerika."

Presiden AS itu menuduh China menekan WHO agar memperdaya publik internasional tentang virus corona.

Baca juga: Trump Sebut WHO sebagai Boneka China

Apa yang melatarbelakangi keputusan Trump?

Kritik yang dilayangkan Trump kepada WHO tentang penanganan badan kesehatan global itu dimulai pada bulan lalu ketika dia mengancam akan menghentikan aliran dana kepada WHO secara permanen. 

Trump juga menyatakan bahwa badan kesehatan PBB itu telah gagal dalam menjalankan tugas dasarnya menangani wabah.

"Sudah jelas bahwa kesalahan langkah berulang kali dilakukan oleh Anda dan organisasi Anda dalam merespons wabah yang merogoh biaya mahal bagi dunia," tulis Trump dalam sepucuk surat kepada kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 18 Mei lalu.

Baca juga: Sebut WHO Boneka China, Trump Disindir Tak Mau Tanggung Jawab

Trump juga menyebut WHO sebagai 'boneka China'. Ada pun China sendiri menuduh AS sebagai keladi dari wabah yang menyebar secara global dengan mengatakan para politisi Amerika adalah pembohong.

Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengatakan Trump berusaha menyesatkan publik, mencoreng China dan "mengalihkan kesalahan atas respons tidak kompeten di (AS) sendiri".

Negara-negara anggota WHO sejak saat itu sepakat untuk mengadakan penyelidikan independen terhadap respons global terhadap pandemi virus corona.

Baca juga: Trump Salahkan China atas Pembunuhan Massal Pandemi Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com