Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Virus Corona sebagai "Wabah dari China"

Kompas.com - 14/05/2020, 19:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber ITV

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik Beijing, dengan menyebut virus corona sebagai "Wabah dari China".

Pemimpin yang menjabat sejak Januari 2017 itu terus melayangkan komentar pedas terhadap Negeri "Panda" sejak wabah Covid-19 merebak.

Presiden berusia 73 tahun itu menganggap Beijing terlalu lambat, bahkan mengklaim wabah virus corona itu berasal dari lab di Wuhan.

Baca juga: Bintang Hollywood Robert De Niro: Si Gila Trump Tidak Peduli Berapa Banyak yang Mati

Dalam kicauan di Twitter pada Rabu (13/5/2020), Trump menyatakan bahwa berhadapan dengan China adalah hal paling mahal yang dia tangani.

Dilansir ITV, presiden dari Partai Republik itu menyatakan, padahal mereka sudah mendapat kesepakatan terkait dengan perang dagang.

"Tintanya hampir kering, dan dunia dihantam oleh Wabah dari China, 100 kesepakatan dagang tak ada artinya. Banyak nyawa tak bersalah hilang!" kata dia.

Sebelumnya, presiden ke-45 AS itu sudah menuai kritikan setelah menyebut corona sebagai "Virus Wuhan" maupun "flu dari China".

Trump juga menuai sorotan setelah dalam konferensi pers di Gedung Putih, dia meminta awak media untuk "bertanya kepada Beijing" terkait virus itu.

Semuanya dimulai ketika jurnalis CBS, Weijia Jiang, bertanya mengapa sang pemimpin menganggap penanganan virus ini menjadi kompetisi.

"Banyak hidup yang terbuang di seluruh dunia. Mungkin, pertanyaan itu harus ditanyakan kepada China. Tanyalah mereka," jawab dia.

Virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir Desember 2019 sebelum menyebar ke seluruh dunia.

AS menjadi negara paling terdampak dari Covid-19, di mana otoritas kesehatan setempat melaporkan 1,4 juta infeksi dan lebih dari 85.000 korban meninggal.

Sementara secara global, virus tersebut sudah menghatam 4,4 juta orang dan membunuh hampir 300.000 orang selama empat bulan terakhir.

Baca juga: Ribut dengan Reporter Lagi, Trump Langsung Akhiri Konferensi Pers

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com