Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dimaafkan, Pembunuh Jamal Khashoggi Bisa Dapat Untung

Kompas.com - 23/05/2020, 19:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Arab News

ISTANBUL, KOMPAS.com - Hukuman bagi pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi bisa diringankan, usai pihak keluarga memaafkan perbuatan para pembunuh.

Keluarga jurnalis Arab Saudi tersebut telah memaafkan para pelaku, salah satunya adalah Salah Khashoggi, putra Jamal.

Sesuai dengan hukum Arab Saudi, pengampunan yang diberikan keluarga Khashoggi tidak menghapus hukuman dari para terpidana.

Namun, itu memungkinkan terpidana yang divonis hukuman mati dapat diringankan hukumannya.

Baca juga: Putra dari Jurnalis Jamal Khashoggi Maafkan Para Pembunuh Ayahnya

Penasihat hukum Dr Mohammed Mahmoud mengatakan, di sebuah dekrit Kerajaan Arab Saudi tercantum hukuman bagi terpidana yang diampuni oleh keluarga korban adalah 5 tahun penjara jika pembunuhan itu disengaja, dan 2,5 tahun jika tidak disengaja.

"Dengan demikian, para pelaku yang terlibat dalam pembunuhan berencana (Khashoggi) akan menghadapi hukuman penjara 5 tahun... sebagai akibat dari tindak kejahatan ini," tambahnya.

Pada Desember 2019, lima orang dihukum karena pembunuhan ini dan dijatuhi hukuman mati.

Sebanyak tiga orang lainnya dijatuhi hukuman penjara selama 24 tahun "karena peran mereka dalam menutupi kejahatan ini telah melanggar hukum."

Baca juga: Turki Tuntut 20 Warga Saudi Atas Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Hamdan Al-Shehri seorang analis politik dan sarjana Hubungan Internasional mengatakan, "Adalah hak anak-anak Khashoggi untuk memaafkan pembunuh ayah mereka."

Ia menambahkan bahwa dimensi politik dari kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terus merembet ke luar perbatasan Kerajaan Arab Saudi.

"Masalahnya masih ada orang-orang yang mencampuri kasus ini meski bukan urusan mereka, seolah cinta mereka untuk Jamal Khashoggi lebih besar daripada keluarga dan anak-anaknya."

"Mereka berusaha menyerang Arab Saudi menggunakan darah almarhum," ungkapnya dikutip dari Arab News Jumat (22/5/2020).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi Mencuat di Tengah Kabar Pembelian Newcastle

Ia pun mengaku dirinya dan orang-orang Arab Saudi percaya sistem peradilan berjalan adil dan tidak akan mentolerir kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Al-Shehri menggambarkan keluarga Khashoggi melakukan tindakan "patriotik".

"Apa yang dilakukan anak-anak Khashoggi bukan hanya tindakan kemanusiaan dan keagamaan yang hebat, tetapi mereka juga tahu bahwa ada orang-orang memanfaatkan kasus Khashoggi untuk keperluan mereka sendiri di luar Kerajaan, jadi mereka menutup jalannya."

Baca juga: Bersalah, 5 Pembunuh Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Dihukum Mati

"Tentu saja baik kita (orang-orang) maupun pemerintah tidak terima dengan apa yang terjadi pada Jamal, tetapi bisakah Anda bayangkan ada orang yang menyangkal hak keluarga Jamal untuk memaafkan pembunuhnya?"

"Siapa (mereka) yang memutuskan apa yang harus dilakukan keluarganya?" pungkas Al-Shehri.

Khashoggi (59) adalah seorang jurnalis The Washington Post. Ia tewas dibunuh di konsulat Saudi pada 2 Oktober 2018, saat mengambil dokumen pernikahan dengan tunangannya dari Turki bernama Hatice Cengiz.

Menurut pejabat Turki, Khashoggi dibunuh dengan cara dicekik dan tubuhnya dimutilasi oleh 15 orang dalam tim pembunuh yang dibentuk Saudi di dalam konsulat itu.

Tim penyelidik percaya bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi saat tunangannya menunggu di luar, tetapi jenazahnya tidak pernah ditemukan.

Baca juga: Regu Pembunuh Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Bercanda Cara Memutilasi Tubuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com