Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Pendukung ISIS asal Jerman Dideportasi oleh Turki

Kompas.com - 23/05/2020, 09:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Dua perempuan Jerman bersama empat anaknya yang diduga pernah bergabung dengan ISIS di Suriah dideportasi dari Turki.

Setelah dideportasi oleh Turki, kedua keluarga tersebut mendarat di bandar Udara Frankfut pada Kamis malam (21/05/2020), menurut laporan kantor berita DPA. Hal ini dikonfirmasi oleh kepolisian Jerman.

Menyusul penyidikan tentang jaringan ISIS oleh kejaksaan, kedua perempuan tersebut terancam menghadapi dakwaan hukum.

Baca juga: Kelompok ISIS Disebut Buang Jenazah Korbannya ke Jurang Suriah

Menurut kejaksaan Jerman, sudah ada surat perintah penangkapan untuk keduanya setiba di bandara Frankfurt.

Majalah Jerman Der Spiegel memberitakan bahwa asal kedua perempuan tersebut dari wilayah Hamburg dan Berlin.

Satu orang, berasal dari Berlin, yang sudah dideportasi saat ini menjalani pemeriksaan atas tuduhan menjadi anggota ISIS. Namun belum jelas apakah keduanya pernah aktif sebagai anggota ISIS.

Baca juga: Salah 1 Anggota ISIS Paling Dicari di Eropa Tertangkap di Spanyol

Simpatisan ISIS menghadapi gelombang pengadilan

Menurut juru bicara kejaksaan di Hamburg, mereka sedang melakukan pengusutan dengan tuduhan menjadi anggota organisasi teror di luar negeri.

Satu perempuan lain yang berasal dari Hamburg sejauh ini belum ditahan karena belum ada surat penahanan, namun kasusnya telah diserahkan ke kejaksaan di Hamburg untuk pemeriksaan selanjutnya.

Baca juga: Lima Rudal ISIS Hantam Pangkalan Udara AS di Afghanistan

Pihak Kementerian Dalam Negeri Jerman telah mendapatkan pemberitahuan resmi tentang deportasi tersebut, namun menolak untuk memberikan komentar pada "kasus yang sedang berjalan".

Kedua perempuan tersebut akan berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS, sebelum Turki melakukan penangkapan dan mendeportasi mereka, menurut laporan Der Spiegel.

Turki sudah beberapa kali mendeportasi warga Jerman pendukung ISIS yang tertangkap di wilayahnya, dan sudah ada beberapa anggota atau simpatisan ISIS sedang diadili di pengadilan Jerman.

Baca juga: Saran ISIS untuk Lawan Virus Corona: Cuci Tangan dan Percaya pada Tuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com