Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia Sudah Minta Mahathir Mohamad Tak Mengundurkan Diri

Kompas.com - 18/05/2020, 22:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Asia One

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Abdullah, menyatakan dia sebenarnya sudah meminta Mahathir Mohamad tak mundur sebagai perdana menteri.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato di hadapan parlemen, sekaligus membuka kembali ingatan publik pada insiden politik 24 Februari.

Sultan Abdullah mengungkapkan, saat itu Negeri "Jiran: begitu terguncang ketika Mahathir Mohamad memutuskan untuk mengundurkan diri.

Baca juga: Raja Malaysia Restui Mahathir Mohamad Mundur

"Di hadapan hadirin, saya sudah mencegah Dr Mahathir agar tak mundur. Tapi, dia tetap kukuh dengan keputusannya," papar Raja Malaysia dari Pahang itu.

Karena itu, dia menyatakan bertanggung jawab untuk memilih perdana menteri kedelapan berdasarkan aturan dalam Konstitusi Malaysia.

Dia merujuk kepada Artikel 43, yang memberikannya mandat untuk menunjuk anggota dewan, yang dalam pertimbangannya, mampu menangani mayoritas dewan.

Dilansir The Star via Asia One Senin (18/5/2020), Sultan Abdullah mengaku dia bertemu setiap anggota parlemen untuk memberikan pandangan.

Bahkan pada 29 Februari, dia menyatakan sudah mengundang setiap petinggi partai untuk memberikan nama siapa yang akan menggantikan Mahathir.

Berdasarkan permintaan dari para ketua partai, raja setuju memberi perpanjangan waktu bagi mereka dalam mengajukan calon.

Baca juga: Diceraikan Mantan Raja Malaysia, Eks Miss Moscow Minta Rumah Mewah Rp 139 Miliar di London

"Di setiap kompetisi, tentu akan ada akhirnya. Kisruh politik di negeri ini tentu tidak akan bisa dibiarkan berlarut-larut," kata dia.

Setelah melalui proses audiensi dan sesuai dengan konstitusi, Yang di-Pertuan Agong melihat Muhyiddin Yassin pantas memimpin Negeri "Jiran".

"Karena itu, adalah hal layak memilih dia sebagai perdana menteri kedelapan," jelas sultan yang menjabat sejak Januari 2019 itu.

Dia menambahkan, dalam proses memilih Muhyiddin sebagai suksesor Dr M, julukan Mahathir, dia sudah mengedepankan transparansi hingga kejujuran.

Menurutnya, apa yang dilakukannya tidak hanya sesuai dengan monarki konstitusional yang dianut Malaysia, namun juga demokrasi parlementer.

"Pada saat yang sama, saya berterima kasih kepada semua anggota parlemen dan rakyat yang berperan sshingga tugas saya terlaksana," jelasnya.

Baca juga: Tiba di Yogyakarta, Raja Malaysia Diajak Sri Sultan Lihat Batik hingga Tarian Lawung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com