Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di New York, Puluhan Jenazah dengan Bau Menyengat Ditemukan di Truk

Kompas.com - 04/05/2020, 22:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa penghuni dan orang lewat di Utica Street, New York, mengeluhkan adanya bau dan tetesan air yang jatuh dari sebuah truk yang lewat, dan mereka mengadukannya ke polisi,

Polisi pun tiba di lokasi itu, yang terletak di Brooklyn, New York. Mereka memeriksa dan menemukan sesuatu yang mengejutkan di dalam truk: puluhan jenazah.

Ternyata sebuah rumah pemulasaraan jenazah bernama Andrew T Cleckley Funeral Home menyewa truk-truk itu dan meletakkan 50 mayat di dalamnya, didinginkan dengan es yang airnya menetes-netes keluar truk.

Baca juga: Puluhan Mayat Ditemukan di Dalam Truk Non-pendingin di New York

Polisi segera menutup lokasi dalam kejadian Rabu (29/4/2020) itu. Tak lama, pekerja dari pemda New York dengan pakaian pelindung lengkap memindahkan mayat-mayat itu ke truk berpendingin yang baru didatangkan.

Penghuni di sekitar menyatakan kepada CBS mereka mengeluhkan bau busuk itu sejak dua minggu lalu.

Seorang yang tinggal bertetangga dengan rumah jenazah itu bilang, “di dalam ada jenazah bergeletakan di lantai”.

“Mereka memindahkan mayat-mayat itu, darah kadang bertetesan. Para pekerja melakukannya tanpa alat pelindung. Tanpa masker, tanpa sarung tangan. Dan dillihat dari jumlahnya, tampaknya mencurigakan,” katanya.

“Oh, dan baunya. Busuk sekali,” tambahnya.

Baca juga: Dokter yang Bunuh Diri Ini Pahlawan Garda Terdepan Perlawanan Virus Corona di New York

Rumah jenazah kewalahan

Tidak jelas apakah mayat-mayat itu adalah korban Covid-19.

Namun otoritas kota New York dan rumah jenazah di sana sudah berjuang sejak Maret untuk mengatasi besarnya jumlah kematian di negara bagian itu – yang merupakan daerah paling terdampak di Amerika Serikat.

Pemilik rumah jenazah Andrew T Cleckley berkata kepada The New York Times Kamis (30/4/2020) bahwa ia kehabisan ruang untuk menyimpan jenazah.

Otoritas New York mengirim puluhan mobil jenazah atau truk berpendingin ke rumah sakit dan berbagai penjuru kota untuk mencegah penumpukan dan pembusukan jenazah di tempat yang tak sepantasnya.

Baca juga: Wali Kota New York Distribusi 500.000 Makanan Halal untuk Muslim di Bulan Ramadhan

Namun Cleckley mengatakan ia tak mampu mendapat atau membeli truk berpendingin karena ketiadaan kendaraan itu di pasaran.

Cleckley mengatakan, April saja, ia menerima permintaan layanan pemakaman lebih banyak daripada seluruh permintaan di tahun 2019. Ia juga mengaku menerima pekerjaan “lebih banyak daripada yang mampu ditanganinya”, demikian laporan The New York Times.

Hingga Senin (4/5/2020), hampir 19.000 orang meninggal dunia di kota New York karena Covid-19, menurut data Johns Hopkins University.

Di seluruh Amerika Serikat, jumlah infeksi lebih dari 1,1 juta jiwa dengan angka kematian lebih dari 67.000 orang, lebih banyak daripada negara manapun di dunia.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 Disimpan di Dalam Truk Pendingin di New York

“Lakukan sesuatu, jangan telantarkan"

Wali Kota New York Bill de Blasio menyampaikan dalam konperensi pers, bahwa ini merupakan “situasi yang mengerikan” dan “tidak bisa diterima”.

“Rumah jenazah adalah perusahaan swasta. Mereka bertanggung jawab untuk memulasarakan jenazah dengan hormat,” katanya.

“Saya tak mengerti bagaimana mereka membiarkan ini terjadi,” tambahnya.

“Mengapa mereka tidak memberi tahu pemerintah, atau ke kepolisian dan minta bantuan? Lakukan sesuatu, jangan telantarkan mayat-mayat itu”.

Menurut hukum, rumah jenazah harus menyimpan mayat dalam kondisi aman untuk mencegah infeksi sebelum dimakamkan atau dikremasi.

Juru bicara kepolisian New York, Letnan John Grimpel, mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka tidak menindak perbuatan ini sebagai kriminalitas.

Namun John DiPietro, tetangga rumah jenazah itu mengatakan, “Jika itu adalah jenazah ayah, ibu, adik atau kakak saya, saya akan sangat marah”.

Baca juga: Covid-19 Telan 540 Korban Sehari, Terendah di New York dalam 2 Minggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com