Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Usai Pandemi Berlalu, Orang-orang China Ingin Pergi ke... Wuhan

Kompas.com - 02/05/2020, 19:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

WUHAN, KOMPAS.com - Wuhan menempati urutan pertama dalam daftar destinasi wisata yang ingin dikunjungi wisatawan China, kelak saat pandemi Covid-19 berakhir.

Hasil survei ini didapat dari pengumpulan data yang dilakukan bersama oleh Pusat Penelitian Pariwisata Akademi Ilmu Sosial China dengan Pusat Penelitian Industri Budaya dan Pariwisata Tencent.

Hasilnya dirilis pada 28 April, berdasarkan 15.163 kuesioner yang tersebar, lebih dari 20 juta unggahan di media sosial dan forum, serta belasan wawancara mendalam.

Baca juga: Trump Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan

Dari survei itu terlihat Wuhan menyalip Beijing sebagai kota domestik teratas di wishlist wisatawan China, kelak setelah lockdown nasional berakhir.

Wuhan yang kini identik dengan wabah virus corona, sebelumnya hanya menempati urutan ke-8 berdasarkan data yang dikumpulkan antara Desember 2019 dan pertengahan Januari 2020. Posisi kedua saat itu ditempati Chongqing.

Kemudian dilansir dari CNN, di media sosial Weibo tagar "Wuhan kota terpopuler yang ingin dikunjungi warganet setelah epidemi" menjadi salah satu trending topic, dengan 25.000 diskusi dan 270 juta views pada topik itu.

Baca juga: Virus Corona di Wuhan, Tidak Ada Lagi Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit

"Saya kira alasan sebenarnya mengapa warganet ingin mengunjungi Wuhan adalah untuk melihat kota yang telah mengalami momen bersejarah."

"Situasi epidemi telah membekas di ingatan kami. Kami telah melihat kesabaran dan ketekunan orang-orang Wuhan," tulis seorang pengguna Weibo yang menggunakan tagar, dikutip dari CNN Jumat (1/5/2020).

Sementara itu Provinsi Hubei lokasi Wuhan berada, menjadi provinsi kedua yang paling ingin dikunjungi wisatawan domestik setelah provinsi Beijing.

Sebelum wabah Covid-19 merebak, Hubei tidak masuk dalam 10 besar.

Baca juga: Jurnalis Wuhan Ini Muncul Lagi Setelah 2 Bulan Hilang dan Dikejar Polisi

Survei juga mengungkapkan, Shennongjia area hutan seluas 3.253 km persegi di Provinsi Hubei dan Yellow Crane Tower di Wuhan naik ke 20 besar daftar destinasi wisata yang ingin dikunjungi wisatawan China.

"Dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini menggambarkan perasaan mendalam dari orang-orang di seluruh negeri, mengungkapkan perhatian publik dan dukungan terhadap 'kota pahlawan'," ujar Song Rui, direktur pusat penelitian pariwisata kepada media lokal.

Kemudian secara internasional, Thailand adalah negara yang paling ingin dikunjungi wisawatan China pada 2020, diikuti Rusia dan Jepang.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand dan Permaisuri Cek Produksi APD

Namun Amerika Serikat yang awalnya berada di urutan atas daftar itu, kini merosot ke luar 10 besar setelah pandemi virus corona.

Situasi pandemi global ini telah memengaruhi beberapa perilaku dan rencana perjalanan.

Sebanyak 30-44 persen wisatawan dengan anak-anak kemungkinan kecil bepergian dengan keluarga pada 2020, dibandingkan tahun sebelumnya.

Lalu sekitar sepertiga responden yang diwawancarai mengatakan, mereka akan bepergian lagi dalam waktu 3-6 bulan setelah pandemi berlalu.

Baca juga: Sakit karena Covid-19, Dokter di Wuhan Dapati Kulit Mereka Menghitam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com