Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Raja Thailand dan Permaisuri Cek Produksi APD

Kompas.com - 02/05/2020, 18:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BANGKOK, KOMPAS.com - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Permaisuri Ratu Suthida dilaporkan mengecek produksi Alat Pelindung Diri (APD) yang dibuat militer.

Kunjungan itu terjadi beberapa pekan sejak kabar kontroversial di mana sang raja berlindung dari virus corona di hotel mewah di Jerman bersama 20 selir.

Raja Thailand yang juga bergelar Rama X itu terlihat berkunjung ke resimen Pengawal Dekat Kerajaan yang berlokasi di Bangkok.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir

Dalam foto yang dirilis dilansir Daily Mail Jumat (1/5/2020), panglima militer Jenderal Apirat Kongsompong membungkuk di hadapan Raja Vajiralongkorn.

Nampak sang raja dan Permaisuri Suthida mengenakan pakaian training berwarna biru gelap bergaris merah, di mana Ratu Suthida di depan mesin jahit.

Bahkan, permaisuri yang merupakan istri keempat Raja Maha Vajiralongkorn itu menjahit sendiri masker sebelum menyerahkannya kepada sang suami.

Pemberitaan mengenai sang raja dan permaisuri terjadi sekitar satu bulan setelah muncul kabar negatif di mana mereka terbang ke Jerman.

Dikabarkan sang raja menyewa hotel bintang empat Grand Hotel Sonnenbichi, setelah mendapatkan izin dari pemerintah setempat.

Berdasarkan pemberitaan harian Bild, raja membawa sekitar 20 selir. Tidak diketahui apakah keempat istrinya juga ikut dalam rombongan.

Sekitar 119 anggota rombongan terpaksa diterbangkan lagi ke Thailand setelah diyakini mereka terinfeksi oleh virus corona.

Raja kembali ke Bangkok pada awal April untuk menghadiri Festival Chakri, yakni peringatan berdirinya dinasti yang kini memerintah Negeri "Gajah Putih".

Baca juga: Raja Thailand Pecat Pengawal Kerajaan karena Ketahuan Berzina

Dia mendapat kritikan karena di tengah pandemi, dia memilih berlindung di hotel mewah dan menghamburkan harta daripada tinggal bersama rakyatnya.

Kabar bahwa keberadaan sang raja berada di hotel mewah tak pelak membuat warga Negeri "Gajah Putih" marah. Meski, mereka berisiko melanggar aturan lese-majeste.

Berdasarkan aturan tersebut, setiap orang yang menghina atau mengkritik anggota kerajaan terancam mendekam di penjara selama 15 tahun.

Meski begitu, tagar yang berarti "Mengapa kita masih butuh raja?" merebak dan muncul setidaknya 1,2 juta kali dalam waktu 24 jam.

Berdasarkan data kementerian kesehatan setempat, Thailand merupakan negara pertama di luar China yang melaporkan kasus Covid-19 di Januari.

Hingga saat ini, Negeri "Gajah Putih" melaporkan hampir 3.000 kasus infeksi dengan 54 korban meninggal karena virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

Resimen yang memproduksi APD merupakan unit tertua di Angkatan Darat Thailand, dengan tugas utamanya menyediakan perlindungan bagi pengawal kerajaan.

Baca juga: Intip Hotel Mewah Tempat Raja Thailand Isolasi Diri dengan 20 Selir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com