Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Para "Kartini" Dunia dalam Menangani Covid-19

Kompas.com - 21/04/2020, 10:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Wabah Covid-19, yang pertama kali merebak di kota China bernama Wuhan pada akhir Desember 2019, sudah menjadi momok dunia.

Sebab saat ini, virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) itu sudah menjangkiti lebih dari 2,4 juta orang di seluruh dunia.

Di tengah ketakutan akan mewabahnya Covid-19, sejumlah negara dengan pemimpin perempuan menuai pujian atas penanganan mereka.

Baca juga: Kontroversi Penyebutan Gelar Kartini, Raden Ajeng atau Raden Ayu?

Tidak hanya karena mereka menggelar tes secara massal, tetapi juga bagaimana mereka menyikapi wabah tersebut dengan penuh belas kasih.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan kiprah sejumlah 'Kartini" dunia dan bagaimana kepemimpinan mereka di tengah virus corona.

1. Jerman

Saat ini, Negeri "Bir" itu termasuk salah satu negara terdampak cukup parah karena wabah itu, berdasarkan data dari situs Worldometers.

Berlin melaporkan 146.777 kasus infeksi, dan berada di urutan kelima negara dengan jumlah penularan terbanyak di seluruh dunia.

Meski begitu, tingkat kematian Jerman tergolong rendah. Mereka hanya melaporkan 4.802 korban meninggal, atau sekitar 1,6 persen.

Baca juga: Sambut Hari Kartini dengan 7 Makanan Khas Jepara

Bandingkan negara Eropa lainnya seperti Italia dengan rerata kematian 12 persen, atau Spanyol, Perancis, dan Inggris yang sama-sama mencatatkan 10 persen.

Begitu pula dengan AS sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian terbanyak dunia mencatatkan rata-rata kematian tiga persen.

Keberadaan Kanselir Angela Merkel, yang berkuasa sejak 2005, menjadikan Jerman sebagai negara dengan skala tes virus corona terbesar Eropa.

Merkel memerintahkan dilaksanakan 350.000 tes setiap pekan, sehingga mereka bisa mendeteksi gejala lebih cepat dan merawat secara efektif.

Selain itu, Merkel yang merupakan doktor bidang kimia kuantum juga menginstruksikan supaya ranjang di bagian perawatan intensif diperbanyak.

Baca juga: Judul dan Liriknya Berbeda, Berikut Sejarah Lagu Ibu Kita Kartini

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.AFP / SAM YEH Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

2. Taiwan

Ketika pertama kali menjabat pada 2016, Presiden Tsai Ing-wen langsung menuai perhatian dunia setelah menolak mengakui prinsip "satu china".

Kini di tengah merebaknya patogen dengan nama SARS-Cov-2 itu, dia juga menjadi perbincangan karena negaranya dianggap berhasil menangani wabah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com