BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel meminta China agar transparan terkait penanganan mereka melawan wabah virus corona.
Sejak wabah virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak sejak Desember 2019, Beijing mendapat sorotan atas cara mereka mengatasi krisis.
Kritis yang muncul menyatakan, China dianggap menurunkan cakupan dan dampak yang timbul karena merebaknya pandemi virus corona.
Baca juga: Trump Peringatkan China Akan Hadapi Konsekuensi atas Wabah Covid-19
Sementara di Amerika Serikat (AS), berembus teori konspirasi bahwa virus itu bocor dari laboratorium yang berlokasi di Wuhan.
Sang Kanselir Jerman mendesak Beijing untuk membuka informasi mengenai masa awal pandemi, terutama sumber dari SARS-Cov-2 tersebut.
"Saya percaya semakin transparan China terkait asal virus, semakin baik bagi dunia untuk belajar mengatasinya," kata dia dikutip AFP Senin (20/4/2020).
Peneliti Negeri "Panda" menyatakan, wabah itu menular ke manusia di pasar basah, lokasi yang juga menjual berbagai hewan liar.
Teori yang tak bisa dibuktikan kebenarannya bahwa virus itu berasal dari laboratorium berkeamanan tinggi di Wuhan diembuskan sejumlah pejabat AS.
Baca juga: Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869
Termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang memaparkan, penyelidikan tengah mereka gelar untuk mencari tahu kenapa patogen itu bisa "keluar ke dunia".
Institut Virologi Wuhan, laboratorium yang dituding sebagai lokasi bocornya wabah, menyanggahnya dan menyebut teori itu "mustahil".
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan