Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Rumah Duka Saat Covid-19, Gereja di Italia Akhirnya Kosong Peti Jenazah

Kompas.com - 19/04/2020, 14:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BERGAMO, KOMPAS.com - Sebuah gereja di Bergamo, Italia, yang sempat menjadi rumah duka selama wabah Covid-19 akhirnya tak lagi menerima peti jenazah.

Dalam foto yang diunggah Wali Kota Giorgio Gori, tempat yang dulunya jadi lokasi peti diletakkan sudah kosong, dengan hanya bunga di sudut.

Foto yang diposting Gori itu seolah menjadi simbol Italia yang mulai mendapatkan udara segar setelah terhantam Covid-19, yang membunuh 23.000 orang.

Baca juga: Wilayah Miskin Bebas Covid-19, Italia Nyatakan Kemenangan

Bergamo merupakan kota makmur yang berada di region utara Lombardy sebagai lokasi terdampak paling parah, di mana setengah dari korban virus corona Italia tercatat di sana.

Pemimpin dinas darurat wabah corona, Domenico Arcuri, menyatakan korban tewas karena wabah di sana lima kali lebih banyak dari kematian akibat pengeboman saat Perang Dunia II di Milan.

"Kami hidup di tengah tragedi yang masih belum teratasi," kata Arcuri menggambarkan 12.000 korban meninggal di Lombardy, angka yang menurutnya "mengejutkan".

Dinas perlindungan sipil dikutip AFP Sabtu (18/4/2020) mengatakan, lebih dari 90 persen kasus wabah terbaru Negeri "Pizza" terjadi di Lombardy.

Karena kamar mayat lokal tidak sanggup menangani banyaknya kematian di Bergamo, pemerintah setempat terpaksa meminta bantuan militer.

Maret lalu, pasukan Italia membawa puluhan peti jenazah ke gereja, atau diarahkan ke krematorium yang berlokasi di kota tetangga.

Foto memilukan yang tersebar menunjukkan petugas mengenakan baju pelindung memasukkan peti ke dalam gereja.

Baca juga: Jeritan Pelaku Penjarahan Supermarket di Tengah Lockdown Italia: Kami Butuh Makan

Seorang perawat merangkul rekannya di tengah pekerjaan mereka di Rumah Sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy, Italia, Minggu (15/3/2020). Selama diberlakukannya lockdown di Italia terkait meledaknya penyebaran virus corona di negara tersebut, sosok para tenaga medis banjir dukungan atas dedikasi mereka yang menjadi pahlawan dalam menangani serbuan pasien corona.AFP/PAOLO MIRANDA Seorang perawat merangkul rekannya di tengah pekerjaan mereka di Rumah Sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy, Italia, Minggu (15/3/2020). Selama diberlakukannya lockdown di Italia terkait meledaknya penyebaran virus corona di negara tersebut, sosok para tenaga medis banjir dukungan atas dedikasi mereka yang menjadi pahlawan dalam menangani serbuan pasien corona.

"Hanya dalam kedipan mata"

Gori menyatakan, angka mortalitas karena pandemi di Bergamo jauh lebih buruk dari pada yang dipaparkan dalam data resmi pemerintah.

Sekitar 795 warga kotanya meninggal dalam kurun waktu enam pekan sejak awal Maret. Sekitar 626 lebih banyak dari periode yang sama 10 tahun terakhir.

Tetapi, hanya 272 kematian karena Covid-19 yang terverisikasi. Sebabnya, otoritas hanya mencatatkan kasus meninggal di rumah sakit.

Gori menuturkan pada pekan lalu, mereka tidak sempat melakukan pencatatan korban tewas di rumah maupun fasilitas seperti panti jompo.

Epidemi itu mulai menunjukkan penurunan, dengan pasien yang berada di bagian rawat intensif menurun di bawah 1.000. Pertama kalinya dalam sebulan terakhir.

Baca juga: Mafia Italia Bagikan Makanan Gratis ke Keluarga Miskin Saat Lockdown, Pakar: Itu Taktik

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com