Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Infeksi Virus Corona Meningkat, Putin Perpanjang 'Libur Nasional'

Kompas.com - 03/04/2020, 12:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin mengumumkan perpanjangan "minggu tidak bekerja" atau libur nasional di Rusia sampai 30 April mendatang.

Keputusan itu datang setelah Rusia mencatat peningkatan tajam dalam kasus infeksi virus corona pada Kamis (02/4/2020).

Dilansir dari The Moscow Times, kasus virus corona yang dikonfirmasi di Rusia meningkat semalam dengan 771 kasus baru yang terdaftar di seluruh negeri, sehingga total resmi menjadi 3.548 infeksi dan 30 kematian.

Baca juga: Disney Beri Cuti Pegawai karena Wabah Virus Corona

Putin berbicara dalam pidato yang disiarkan di televisi, dan mengatakan bahwa cuti yang dibayar yang sebelumnya dijadwalkan mulai sejak 28 Maret sampai 5 April akan memenangkan Rusia atas virus corona.

Putin menambahkan bahwa dia akan mendelegasikan kekuatan pengambilan keputusan pada langkah-langkah anti terhadap virus corona kepada otoritas regional, mengingat perbedaan regional dalam tingkat infeksi di Rusia.

Baca juga: Atasi Ancaman Gelombang Kedua Virus Corona, Otoritas Wilayah Jia di China Terapkan Lockdown Total

Pengumuman ini datang, setelah para pejabat kesehatan pada Rabu (01/4/2020), menyerukan perpanjangan untuk masa cuti guna mencegah penyebaran virus corona.

“Kami bisa membuat keputusan tambahan tergantung pada bagaimana situasi berkembang. Jika keadaan memungkinkan, kami akan mempersingkat hari-hari lain, untuk tidak bekerja, sesuai yang diperlukan, ”kata Putin.

Baca juga: Obati Pasien Virus Corona, Pakar Ingatkan Pasokan Klorokuin yang Kian Terbatas

Puluhan wilayah di seluruh Rusia telah ditutup minggu ini sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan baru terhadap Covid-19.

Moskwa, kota dengan lebih dari 12 juta penduduk, memperkenalkan aturan isolasi yang ketat pada Senin (30/3/2020).

Pemerintah Rusia menggunakan pihak berwenang untuk memerintahkan orang agar tinggal di rumah, kecuali untuk keadaan darurat.

Baca juga: Biden Minta AS Hapus Sanksi Buat Iran karena Wabah Virus Corona

Kurangnya kebijakan lebih lanjut atau pengumuman paket stimulus ekonomi yang lebih luas, guna mendukung ekonomi dan bisnis dapat menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di kalangan pengusaha mengenai siapa yang akan menanggung biaya selama sebulan.

Perusahaan di Rusia sudah berjuang di bawah kebijakan libur nasional ini selama sepekan.

Dilaporkan penurunan tajam pendapatan telah terjadi, dengan survei menunjukkan, sepertiga perusahaan-perusahaan sudah mulai merumahkan pekerja atau memotong jam kerja di Rusia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Dokter Ai Fen Dikabarkan Menghilang | Dokter Top NHS Inggris Meninggal karena Corona

Sejauh ini, paket dukungan Kremlin telah difokuskan pada pinjaman tanpa bunga dan pembebasan pajak jangka pendek.

Bisnis telah berulang kali meminta bantuan dengan pembayaran yang lebih besar, seperti gaji untuk pekerja yang sekarang di rumah dan pembayaran sewa tempat tinggal.

Baca juga: China Sebut Dokter Li Wenliang, Whistleblower Virus Corona, sebagai Martir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com