WUHAN, KOMPAS,com - Jelang dibukanya lockdown pada 8 April mendatang, Wuhan mengumumkan kabar baik berupa nol kasus baru selama 6 hari beruntun.
Warga Wuhan pun bersiap memulai kembali aktivitasnya termasuk membuka tempat usahanya lagi, setelah 2 bulan menjalani kehidupan di masa lockdown.
Dari pantauan jurnalis Reuters, terlihat pegawai memakai masker saat menyambut pelanggan di pintu masuk Wuhan International Plaza yang dibuka lagi.
Baca juga: Wuhan Bersiap Cabut Lockdown, Kereta Bawah Tanah Mulai Beroperasi
Mal tersebut adalah rumah bagi toko busana bermerek mewah seperti Cartier dan Louis Vuitton.
Pengunjung mengantre dengan jarak 1 sampai 1,5 meter antarindividu untuk pemeriksaan suhu tubuh di Wuhan International Plaza.
Mereka juga menunjukkan "kode hijau" di ponsel yang membuktikan mereka sehat.
Baca juga: Penjual Udang di Pasar Seafood Wuhan Mungkin adalah Pasien Nol Virus Corona
"Wuhan International Plaza adalah ciri khas (kota)," kata Zhang Yu.
"Jadi pembukaan kembali benar-benar membuat saya merasa kota ini hidup lagi," ungkap warga berusia 29 tahun itu.
Kompleks ritel dan jalan-jalan pertokoan pun mulai dibuka lagi.
Produsen mobil listrik Tesla Inc. juga membuka kembali showroom di Wuhan, kata seorang eksekutif perusahaan di Weibo.
Baca juga: Dokter di Wuhan: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Tularkan Virus Corona Lagi
"Bisa sehat dan meninggalkan rumah, dan bertemu dengan rekan kerja lain yang juga sehat adalah hal yang sangat membahagiakan," kata Wang Xueman, seorang penjual kosmetik.
Kemudian di provinsi Hubei, pihak berwenang mengatakan 4,6 juta orang kembali bekerja pada Sabtu. Sebanyak 2,8 juta di antaranya menuju bagian lain dari China.
Sebagian pekerja migran berangkat ke selatan provinsi Guangdong dan Fujian, timur provinsi Zhejiang dan Jiangsu, serta China timur laut.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penjual Udang di Wuhan Pasien Nol Virus Corona | Menkes Inggris Terpapar Covid-19
Sementara itu di China secara keseluruhan, penurunan jumlah kasus terjadi di hari keempat setelah pembatasan kedatangan internasional di bandara.
31 kasus baru pada Minggu (29/3/2020) termasuk 1 kasus lokal, turun dari 45 kasus di hari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional.
Ketika jumlah kasus turun, para pembuat kebijakan berjuang merevitalisasi ekonomi yang hampir lumpuh akibat lockdown 2 bulan.
Pemerintah mendorong bisnis dan pabrik buka lagi, demi memacu kebangkitan ekonomi yang telah mati suri selama 2 bulan terakhir.
Baca juga: Update Covid-19 di Asia: Wuhan Mulai Hidup Lagi | Brunei Umumkan Kematian Pertama
Meski jumlah kasus terun menurun, tetapi pemerintah China tetap mewaspadai gelombang kedua virus corona yang berasal dari kasus impor.
Kebanyakan di antara kasus impor adalah pelajar China yang pulang dari luar negeri.
Negeri "Tirai Bambu" memangkas jumlah penerbangan internasional secara besar-besaran mulai Minggu (29/3/2020) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga: Virus Corona, China Bakal Cabut Lockdown Wuhan pada 8 April
Imbasnya, rata-rata kedatangan harian di bandara minggu ini sekitar 4.000 orang, turun dari 25.000 penumpang minggu sebelumnya.
Data tersebut diungkapkan oleh seorang petinggi Administrasi Penerbangan Sipil China pada konferensi pers di Beijing, Senin (30/3/2020).
Pembukaan kembali tempat kerja juga memicu kekhawatiran tentang kemungkinan kasus infeksi lokal.
Baca juga: Cerita Pengalaman Relawan Menjalani Uji Coba Vaksin Corona di Wuhan
Sebab para carrier yang tidak menunjukkan gejala atau sangat minim gejala, justru bisa menularkan virus.
Bagian barat laut provinsi Gansu melaporkan kasus baru, yaitu seorang pendatang dari provinsi Hubei yang bisa melakukan perjalanan pulang berkat "kode sehat".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.