KOMPAS.com - Provinsi Hubei, China, membuka lockdown pada Rabu (25/3/2020).
Hal itu menunjukkan bahwa China cukup percaya diri dalam mengatasi penyebaran virus corona.
Para peneliti di seluruh dunia berusaha mengungkap apakah pasien yang pulih masih dapat menginfeksi orang lain.
Baca juga: Potret Penanganan Virus Corona di Indonesia...
Mereka juga masih meneliti apakah para pasien tersebut telah mengembangkan antibodi di tubuhnya sehingga dapat kebal terhadap penyakit tersebut.
Dikutip dari SCMP (26/3/2020), para dokter dari rumah sakit Tongji di Wuhan mengatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti bahwa pasien yang pulih menjadi infeksius (dapat menularkan infeksi lagi) setelah pemulihan.
Hal itu berdasarkan pengamatan anggota keluarga dan tes laboratorium.
Walaupun sampel penelitian yang digunakan kecil, tapi penelitian rumah sakit Tongji sangat relevan karena China sekarang memiliki pasien sembuh yang jauh lebih banyak daripada pasien baru atau kasus baru.
Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19
Pada Kamis (26/3/2020) siang, kasus di daratan China sebanyak 81.285 dengan 3.287 kematian. Sementara total kasus di seluruh dunia yakni 456.699 kasus.
Di China, lebih dari 90 persen pasien yang terinfeksi sembuh dan boleh keluar dari rumah sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.