Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah PM Boris Johnson, Menkes Inggris Ini Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 07:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris Matt Hancock mengaku terinfeksi virus corona. Beberapa jam setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan kondisi yang sama.

Hancock menjadi pejabat kesehatan kedua yang terpapar setelah koleganya, Menteri Kesehatan Junior Nadine Dorries, pada awal Maret.

Dalam video yang diunggah ke Twitter, Hancock menerangkan bahwa dia segera menjalani tes virus corona setelah mengalami gejala ringan.

Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Positif Terjangkit Virus Corona

"Hasil tes saya positif. Jadi saya akan menjalani isolasi diri hingga Kamis pekan depan," terang Menkes Inggris 41 tahun itu.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (27/3/2020), dia bersyukur karena hanya diinstruksikan untuk istirahat di rumah dan bisa melakoni pekerjaannya.

"Terima kasih kepada pesan positif yang saya terima, tetapi saya lebih bersyukur karena NHS (Badan Kesehatan Inggris) siaga jika terjadi hal buruk," kata dia.

Beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson juga mengonfirmasi bahwa dirinya terinfeksi Covid-19, penyakit yang diakibatkan corona.

Johnson menerangkan, dia mengalami gejala pada Kamis (26/3/2020), sehari setelah hadir dalam sesi tanya mingguan Parlemen Inggris.

Ketua Partai Konservatif itu menekankan, dia masih bisa bekerja dan berkomunikasi dengan jajarannya untuk memerangi wabah.

Mantan Wali Kota London tersebut menjadi pemimpin negara besar pertama yang terinfeksi SARS-Cov-2, nama resmi virus itu.

Baca juga: Selain PM Inggris Boris Johnson, Berikut Daftar Pejabat Negara di Dunia yang Positif Covid-19

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau diminta menjalani karantina setelah istrinya Sophie Gregoire, terpapar virus yang pertama terdeteksi di Wuhan, China.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel dilaporkan hasil tesnya negatif.

Hingga data Jumat, London telah mengonfirmasi 14.543 kasus positif, dengan 759 orang meninggal, dan 135 lainnya dinyatakan sembuh.

Awalnya, "Negeri Ratu Elizabeth" itu mengambil sikap lunak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tidak seperti Italia yang merupakan negara paling terdampak.

Namun, pada Senin (23/3/2020), Boris Johnson mengambil sikap tegas dengan meminta publik diam di rumah dan menutup sektor usaha non-esensial.

Dia berubah sikap setelah hasil studi menunjukkan sekitar 250.000 orang bisa tewas jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan.

Baca juga: Virus Corona: Menkes Inggris Nadine Dorries Sempat Bertemu Perdana Menteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com