Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katup Seharga Rp 16.000 dari Printer 3D Jadi Penyelamat Nyawa Pasien Corona di Italia

Kompas.com - 17/03/2020, 20:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

BRESCIA, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan printer 3D di Italia menjadi penyelamat nyawa pasien corona, dengan 100 katup yang diproduksinya.

Katup ini telah menyelamatkan sejumlah pasien dalam 24 jam terakhir, di rumah sakit yang kehabisan.

Biaya produksinya kurang dari 1 euro (sekitar Rp 16 ribu) dan prototype-nya butuh waktu tiga jam saat didesain.

Baca juga: Wabah Corona, Nenek 100 Tahun Rayakan HUT dari Balik Kaca Jendela

Dilansir dari BBC, cara kerja katup ini adalah menghubungkan pasien dalam perawatan intensif ke mesin pernapasan.

Sebuah rumah sakit di Brescia memiliki 250 pasien virus corona Covid-19 dalam perawatan intensif.

Para pasien ini harus dipasangi katup yang hanya bisa digunakan maksimal selama 8 jam.

Baca juga: Dampak Karantina Italia: Terjadi Kerusuhan Besar di Penjara, 7 Tahanan Tewas

Wartawan Italia, Nunzia Vallini, mempertemukan pihak rumah sakit dengan CEO Isinnova, Christian Fracassi. Isinnova adalah produsen katup dari printer 3D itu.

Pertemuan ini dilakukan setelah pemasok utama katup mengatakan tidak dapat memasok katup baru dengan cepat.

Fracassi bersama teknisi Alessandro Romaioli langsung bergegas menuju rumah sakit untuk melihat katupnya. Tiga jam kemudian mereka kembali dengan prototype.

Baca juga: Cegah Corona, Shalat Jumat dan Berjamaah di Masjid Raya Bandung Sementara Ditiadakan

"Mereka mengujinya pada seorang pasien dan mereka memberi tahu kami bahwa itu bekerja dengan baik."

"Kami langsung berlari kembali ke kantor kami dan mulai mencetak katup baru," kata Romaioli dikutip dari BBC.

Isinnova kemudian menggandeng Lonati, perusahaan printer 3D lokal lainnya, untuk memenuhi permintaan.

Sebab, Isinnova hanya memiliki enam printer dan masing-masing perangkat butuh waktu sekitar 1 jam untuk mencetak.

Baca juga: Update Peta Persebaran Wilayah Terjangkit Virus Corona di Indonesia

Mereka tidak memungut biaya untuk hasil karya ini, tapi juga tidak berencana merilis desainnya ke publik.

"Katup memiliki lubang dan tabung yang sangat tipis, lebih kecil dari 0,8m. Tidak mudah untuk mencetak potongan ini," kata Fracassi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com