Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermarket Australia Buka Lebih Awal Khusus Orang Tua dan Disabilitas

Kompas.com - 16/03/2020, 13:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,SBS News

SYDNEY, KOMPAS.com- Sebuah jaringan supermarket di Australia menerapkan jam belanja khusus bagi orang tua dan disabilitas, untuk mengatasi situasi panic-buying.

Jam belanja khusus ini diberikan bagi lansia di atas 60 tahun dan disabilitas, selama satu jam tiap harinya.

"Woolworths Supermarkets akan terbuka secara eksklusif untuk orang tua dan disabilitas yang berbelanja pukul 7-8 pagi," kata perusahaan itu pada Senin (16/3/2020).

Baca juga: RSUD Kendal Kembali Isolasi Dua Pasien ODP Virus Corona

"Walaupun kami terus melakukan yang terbaik dalam me-restock barang, kami tahu banyak pelanggan lansia kami yang tidak kebagian barang penting ketika belanja," ucap Direktur Pelaksana Claire Peters, dikutip dari SBS News.

"Aturan ini akan memberi kesempatan bagi mereka untuk berbelanja sebelum toko dibuka sepenuhnya, untuk membantu mereka mendapatkan barang-barang tanpa harus berebut dengan banyak orang."

"Kami terus mendorong semua warga Australia untuk memperhatikan orang-orang di komunitasnya yang mungkin membutuhkan bantuan tambahan saat ini," imbuh Peters.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pengunjung Istana Disemprot Disinfektan

Walau telah dimulai hari ini, tapi supermarket itu memprediksi puncak kunjungan dari kebijakan ini pada Selasa besok dan berlangsung selama sepekan.

Setelahnya, kebijakan ini akan ditinjau apakah akan diteruskan atau tidak.

Woolworths Supermarkets sebelumnya juga sempat melakukan langkah serupa untuk memenuhi kebutuhan lansia.

Baca juga: Seorang Lansia 64 Tahun Jadi WNI Terbaru Positif Virus Corona di Singapura

Mereka bekerja sama dengan Meals on Wheels di New South Wales untuk mengantarkan tisu toilet langsung ke masyarakat lansia.

Namun tidak diketahui apakah pengantaran ini juga ditujukan bagi disabilitas.

Diberitakan AFP, selain Australia kebijakan ini juga diterapkan sebuah jaringan supermarket di Irlandia Utara dan Islandia.

Baca juga: Tak Perlu Panic Buying, Pemprov DKI Jamin Stok Beras Aman

Situasi panic-buying sedang marak terjadi tidak hanya di "Negeri Kanguru" tapi juga negara-negara lainnya.

Barang-barang kebutuhan pokok diborong habis oleh konsumen, terkait maraknya wabah virus corona yang mengharuskan penduduk tidak bepergian dan berkumpul di tempat umum.

Para ahli telah memperingatkan fenomena ini akan merugikan golongan rentan seperti orang tua dan disabilitas.

Sebab, mereka tidak bisa ke toko setiap hari bahkan mungkin juga tidak berani pergi ke luar.

Angka kematian akibat virus corona sendiri lebih tinggi di golongan usia 60 tahun ke atas, atau pasien yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pengunjung Istana Disemprot Disinfektan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com