FDA di bawah UU tahun 1976 mengatur perangkat medis, tetapi umumnya tidak mengatur LDT meski mengklaim punya otoritas untuk melakukannya.
Namun FDA merasa cara ini sudah tidak relevan dengan perkembangan masa kini di mana satu lab bisa punya pelanggan dari seantero negeri dan melakukan pengiriman dalam semalam.
Kemudian tahun 2014 FDA merilis "rancangan pedoman", yang tiap halamannya diberi label "Berisi Konsep Rekomendasi Tidak Mengikat - Bukan untuk Implementasi".
FDA lalu mengeluarkan pernyataan "Sintesis ini tidak mewakili posisi formal FDA, juga tidak dapat ditegakkan".
Khusus untuk keadaan darurat, FDA bisa membuat pengecualian dengan mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA).
Dengan EUA, pengembang LDT bisa melanjutkan tes tapi harus mengirimkan informasi tes mereka untuk membantu FDA mengetahui seberapa baik mereka bekerja.
Baca juga: Protokol Pemerintah di Area dan Transportsi Publik demi Cegah Virus Corona
29 Februari lalu, FDA memperluas kebijakan EUA untuk memungkinkan lebih banyak laboratorium meengajukan permohonan melakukan pengjuan Covid-19.
Sebagai contoh, Quest Diagnostics mengumumkan akan melakukan tes baru pada 9 Maret.
Layanan ini akan menguji spesimen pernapasan yang dikumpulkan di rumah sakit dan kantor dokter.
"Di bawah administrasi sebelumnya, FDA mewajibkan semua laboratorium untuk menerima EUA sebelum pengujian pasien selama keadaan darurat kesehatan masyarakat diumumkan."
"Tindakan yang kami ambil Sabtu lalu memungkinkan laboratorium berkualitas tertentu untuk segera menggunakan tes yang dikembangkan dan divalidasi untuk mencapai kapasitas pengujian yang lebih cepat di AS dan menunjukkan bahwa kami fleksibel selama keadaan darurat ini," terang seorang juru bcicara FDA.
The Washington Post menutup laporannya dengan menyebut Trump mencari kambing hitam atas lambatnya gerak AS menahan penyebaran virus corona.
Tapi, Trump tidak bisa menyalahkan Obama karena tidak ada 'aturan Obama', hanya rancangan pedoman yang tidak pernah berlaku dan ditarik sebelum Trump berkuasa.
Baca juga: Pencegahan Virus Corona, Barack Obama dan Perlu Tidaknya Penggunaan Masker...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.