Michael Forman, seorang juru bicara untuk Asosiasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat, mengatakan memang ada beberapa diskusi selama masa pemerintahan Obama untuk mengetatkan aturan laboratorium mengembangkan hasil tesnya sendiri, tetapi itu baru sebatas rancangan pedoman.
Dia mengatakan pihak asosiasi, yang mewakili laboratorium pemerintah negara bagian dan lokal, tidak mengetahui adanya aturan era Obama yang mengubah cara kerja laboratorium.
Kemudian Luciana Borio, yang mengawasi kesehatan publik untuk Dewan Keamanan Nasional di masa kepemimpinan Trump dan sebelumnya adalah kepala ilmuwan di FDA saat Obama menjabat presiden, juga mengatakan dia tidak mengetahui perubahan aturan semacam itu.
Menurutnya, FDA dalam keadaan darurat mengizinkan laboratorium tetap melakukan tes yang akurat, tetapi secara teori tidak boleh tes-tes berat, karena harus cepat dan efisien.
Luciana juga mengungkapkan persetujuan bisa dikeluarkan dalam waktu 24 jam.
Project Bioshield Act of 2004 memungkinkan FDA meminta laboratorium untuk mendapatkan izin melakukan tes tertentu selama situasi darurat kesehatan masyarakat.
Pada 2009, pemerintahan Obama menggunakan otoritas itu untuk pertama kalinya dalam virus H1N1, menurut Dr. Joshua Sharfstein, yang saat itu adalah wakil komisaris utama badan tersebut.
Baca juga: Ngabalin: Jangan Jadikan Kasus Virus Corona untuk Naikkan Citra
Dalam masa pemerintahan Obama, FDA juga pernah mengusulkan tes yang dikembangkan di laboratorium, dan berlaku di luar situasi darurat.
Namun itu tidak pernah diwujudkan, karena diperlukan tes dengan tingkat risiko tinggi, untuk mendapat tinjauan awal di pasar.
FDA menekankan bahwa selama keadaan darurat kesehatan masyarakat, laboratorium non-pemerintah harus datang sebelum melakukan tes.
The Washington Post melakukan penelusuran, tentang apakah Obama memang pernah menerapkan aturan yang dimaksud Trump.
Hasilnya, terungkap bahwa Obama tidak pernah menerapkan aturan pembatasan tes laboratorium, hanya "panduan" untuk melakukannya.
Itu pun tidak pernah disahkan karena Kongres memutuskan turun tangan dan akan membuat Undang-Undang yang diperlukan.
Penelusuran kemudian berlanjut ke Tes yang Dikembangkan di Laboratorium atau Laboratory Developed Tests (LDTs).
Tes ini semacam in vitro yang dirancang, dibuat dan digunakan dalam satu laboratorium.
Baca juga: Kakek 101 Tahun Ini Berhasil Kalahkan Virus Corona