Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia akan Jadi Tuan Rumah Bagi Taliban, dalam Konferensi Perdamaian Afghanistan

Kompas.com - 08/03/2020, 09:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Arab News

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi perwakilan Taliban, di sebuah konferensi ulama untuk mendukung proses perdamaian di Afghanistan.

Konferensi ini diadakan menyusul penandatanganan kesepakatan antara Taliban dengan Amerika Serikat (AS) akhir Februari lalu, yang bertujuan mengakhiri konflik selama 18 tahun di Afghanistan.

Konferensi akan digelar setelah perayaan Idul Fitri pada Mei.

"Kami berencana untuk itu (menjadi tuan rumah konferensi), semuanya sedang dalam proses," ucap Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dikutip dari Arab News.

Retno menambahkan, konferensi ini berusaha memperkuat peran para ulama untuk mendorong perdamaian berkelanjutan di Afghanistan.

"Kami bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Doha dua minggu lalu untuk membahas persiapan," tutur wanita kelahiran Semarang tersebut.

Baca juga: AS, Taliban, dan Afghanistan Akan Diselidiki Terkait Kejahatan Perang

Konferensi ulama tahun ini diharapkan dapat melibatkan perempuan juga.

Menurut Retno, pemberdayaan perempuan adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di Afghanstan.

Wanita bernama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi ini berada di Kabul pada Minggu pekan lalu untuk meluncurkan Jaringan Solidaritas Perempuan Indonesia-Afghanistan.

Retno mengatakan bahwa memberdayakan perempuan berarti memberdayakan bangsa, dan bahwa berinvestasi pada perempuan juga berinvestasi dalam perdamaian.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Sembuh dari Virus Corona Belum Tentu Terjangkit Lagi | Taliban Bunuh 20 Polisi dan Tentara Afghanistan

Konferensi ini diharapkan akan menarik 20 perwakilan dari Afghanistan dan 20 dari negara tuan rumah.

Acara serupa pernah diadakan di Bogor, Jawa Barat, pada Mei 2018.

Saat itu dilangsungkan pertemuan tiga pihak dengan perwakilan dari Pakistan, tetapi pihak Taliban tidak hadir.

Namun, Juli lalu para pemimpin Taliban berada di Jakarta dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla, para pemimpin MUI, dan Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga: Trump kepada Pemimpin Politik Taliban: Anda Orang yang Tangguh!

Muhyiddin Junaidi, Kepala Departemen Hubungan Internasional MUI, mengatakan ketika delegasi dewan bertemu dengan para pemimpin Taliban di Doha, mereka menyatakan kesiapannya untuk menghadiri konferensi ulama.

"Saya pikir ini adalah inisiatif yang baik, karena Indonesia dapat berkontribusi untuk pengembangan kapasitas dan diplomasi ulama, karena ulama memainkan peran penting di Afghanistan dan orang-orang mendengarkannya," ucap Muhyiddin pada Arab News.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga pernah meminta dukungan Indonesia dalam proses perdamaian, dalam kunjungannya ke Jakarta pada April 2017.

Baca juga: AS Serang Taliban Setelah 20 Polisi dan Tentara Afghanistan Dibunuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com