Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus Corona: Seperempat Populasi Warga Italia Dikarantina

Kompas.com - 08/03/2020, 12:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Lebih dari 15 juta orang dikarantina di Italia bagian utara pada Minggu pagi (08/03/2020). Pemerintah Italia melakukan pencegahan radikal dengan tujuan pengurangan penyebaran virus corona yang sampai saat ini telah melanda dalam skala global.

Dilansir dari AFP, perdana menteri Giuseppe Conte mengunggah status di twitter yang menerangkan bahwa dirinya telah menandatangani rencara ketat pembatasan pergerakan masuk dan keluar di area luas termasuk di Venezia dan Milan selama sebulan.

"Dekrit pemerintah terkait #viruscorona pada akhirnya selesai," tulis Conte. Dia mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang karantina yang ditulis koran Corriere Della Sera dan media lain di Italia.

Lebih dari 230 kasus fatal di Italia menyebabkan negara itu memiliki peringkat angka kematian tertinggi sebab virus corona di luar daratan utama China.

Baca juga: AS Lambat Tangani Virus Corona, Trump Salahkan Obama

Italia sendiri memiliki populasi lansia terbesar kedua setelah Jepang, berdasarkan World Bank. Itulah kenapa angka kematian mereka tinggi, karena lansia sangat rentan terhadap virus.

Dari harian Corriere Della Sera dilaporkan bahwa tanpa alasan serius (kecuali pekerjaan penting dan urusan keluarga) yang tak bisa ditunda-tunda lagi, orang-orang dilarang keluar-masuk tempat karantina.

Karantina diberlakukan di wilayah Lombardy, Venezia dan area sekitar dua distrik itu. Termasuk juga kota Parma dan Rimini. Total semuanya sekitar seperempat dari 60 juta warga Italia, yaitu 15 juta orang.

Museum, klub malam, gym dan tempat kasino juga ditutup. Warga diminta untuk tetap tinggal di karantina sesering mungkin. Karantina ini akan berlangsung sampai 3 April mendatang.

Warga diperbolehkan kembali ke rumah mereka jika lokasinya berada di luar wilayah karantina.

Sementara itu, bar dan restoran masih diperbolehkan untuk dibuka namun para pelanggan diharuskan berjarak satu meter (sekitar tiga langkah kaki) antara satu dan lainnya.

Baca juga: Karena Virus Corona, Untuk Pertama Kalinya Sri Paus Fransiskus Pimpin Misa Lewat Livestream

Saat ini, angka infeksi di Italia sebanyak 5.883 kasus sedangkan angka kematiannya sejumlah 233 orang. 

Adapun di daratan utama China, kasus infeksi mulai menurun jauh, sebanyak 80 ribu kasus dari 94 ribu kasus yang pernah tercatat.

Di Korea Selatan, angka infeksi juga masih cukup tinggi, sekitar 7.134 kasus, sementara di Iran sebanyak 5.823 kasus.

Angka sembuh secara global juga cukup banyak, yakni 56.903 orang. Sejauh ini otoritas China meyakinkan masyarakat umum bahwa pasien sembuh corona memang masih memiliki virus tersebut namun tidak akan menular.

Pasien yang baru sembuh juga memproduksi imun tubuh dan akan melindungi dirinya dari terpapar penyakit tersebut dalam waktu dekat.

Baca juga: Takut Terjangkit Virus Corona, Suami Kurung Istri di Kamar Mandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com