Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Isu Prioritas yang Diusung KTT Y20 untuk Pemerintah RI

BANDUNG, KOMPAS.com - Rangkaian KTT Y20 Indonesia resmi ditutup pada Jumat (23/7/2022).

Acara closing ceremony KTT Y20 yang diadakan di Intercontinental Bandung Dago Pakar itu diisi dengan penyerahan dokumen rekomendasi kebijakan (Communiqué) kepada pemerintah RI.

Communiqué ini merupakan hasil perundingan selama berbulan-bulan yang melibatkan puluhan perwakilan anak muda dari negara-negara G20.

Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Rahayu Saraswati menyerahkan Communiqué yang fokus pada empat isu prioritas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy.

Keempat isu prioritas tersebut meliputi ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi.

Dengan diberikannya Communiqué kepada pemerintah, Presiden Jokowi diharapkan dapat menyampaikan aspirasi pemuda ini ke KTT G20 di Bali pada November 2022.

"Kami anak muda ada di sini untuk berkontribusi dan kami membutuhkan kesempatan. Berikan kami tempat duduk dan kami berjanji kami tidak akan mengecewakan Anda, bahkan di KTT G20,” ungkap Rahayu Saraswati dalam sambutannya.

“Delegasi Y20 mendesak adanya perwakilan Y20 di acara puncak KTT mendorong dan memengaruhi keputusan pemimpin dunia,” tambah Rahayu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (24/7/2022).

Rahayu menjelaskan, beberapa poin yang diadopsi Communiqué ini di antaranya transformasi sistem pangan dan akselerasi transisi energi.

Y20 juga mendesak pemimpin negara G20 untuk membentuk multi-stakeholder digital well-being charter pada 2023.

Poin-poin lainnya berkaitan dengan ekosistem kewirausahaan sosial dan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

Apresiasi masukan Y20

Menteri PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, Presidensi G20 Indonesia 2022 mengapresiasi masukan dan saran yang telah disampaikan oleh Y20 lewat Communiqué.

"Communiqué yang dihasilkan Y20 sangat fenomenal. Terutama yang terakhir, terkait keanekaragaman dan inklusi. Itu adalah rekomendasi diilhami dari kondisi riil Indonesia. Itu akan kita harapkan bisa menjadi acuan bagaimana mengelola keanekaragaman global," kata Muhadjir Effendy dalam konferensi pers usai memberikan sambutan.

"Insya Allah, akan kami bawa di dalam pertemuan pimpinan dunia G20 di Denpasar nanti," tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam sambutannya.

“Saya percaya kalian sudah bekerja keras dalam mengembangkan Communiqué ini. Saya berharap dan percaya rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan akan membawa perubahan dalam hidup kita,” kata Menpora.

“Usai kegiatan ini, saya berharap kita dapat bekerja sama untuk mengubah ide-ide yang direkomendasikan menjadi aksi konkret. Dengan visi misi Anda, saya percaya kita bisa mewujudkannya,” jelas dia.

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan betapa pentingnya peran anak muda dalam menentukan masa depan suatu negara melalui partisipasi aktif dalam proses politik.

“Saya menyambut Communiqué Y20. Termasuk keempat isu prioritasnya yang merupakan isu-isu yang benar-benar berdampak pada kaum muda di dunia. Berbanggalah dengan terobosan dan proses yang dilalui untuk menghasilkan Communiqué. Ini merupakan bukti dari keterampilan resolusi Anda sebagai pembawa pesan kaum muda,” jelas Airlangga.

Indonesia seperti diketahui telah terpilih menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara anggota G20 dan pertemuan pemuda G20 yang dikenal dengan Youth 20 (Y20) pada 2022.

Indonesian Youth Diplomacy (IYD), organisasi nirlaba kepemudaan, menjadi tuan rumah resmi untuk menyambut delegasi muda Y20 dari berbagai negara.

Y20 disponsori oleh Pluang dan didukung oleh Kementerian BUMN RI.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/24/102800870/4-isu-prioritas-yang-diusung-ktt-y20-untuk-pemerintah-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke