Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penumpang Curhat Diizinkan Terbang Pakai Hasil Covid-19 Palsu, Kok Bisa?

Portia Kissi Adu mengatakan kepada stasiun radio Ghana Starr FM pada Rabu pagi (3/2/2021), bahwa dia baru-baru ini melakukan perjalanan ke Nigeria (negara berpenduduk terbesar di Benua Afrika).

Perjalanan itu dilakukan dengan hasil tes Covid-19 palsu dari maskapai yang digunakannya saat itu.

Melansir Newsweek, Adu bertutur otoritas maskapai penerbangan awalnya menolak hasil tes Covid-19 yang dia kirimkan untuk bepergian.

Padahal dia menggunakan tes Covid-19 dari Noguchi Memorial Institute for Medical Research, yang dianggap sebagai lembaga penelitian biomedis terbaik di Ghana.

Tetap saja, petugas maskapai memintanya mengikuti tes lain, sehingga tidak ketinggalan penerbangan untuk janji yang dia miliki di Lagos, Nigeria.

Namun menurut Adu, mereka memberinya cetakan hasil tes Covid-19 tanpa pernah mengambil sampel lagi darinya.

"Ketika saya naik pesawat, seorang pria membawa hasil saya dan meminta saya membayar 700 Ghana Cedi (120 dollar AS atau Rp 1,7 juta), yang harus saya bayar melalui uang digital," kata Adu kepada Starr FM.

Dia menambahkan, "Sampai saat ini, saya belum membayar uang yang diminta oleh petugas penerbangan."

Nama perusahaan penerbangan dirahasiakan oleh media Ghana. Sementara hasil tes Covid-19 yang diberikan maskapai berasal dari laboratorium LEDing.

GhanaWeb melaporkan bahwa ketika diberitahu tentang cerita tersebut, seorang pejabat dari LEDing berkata, "Masalah ini akan diselidiki dengan benar dan kami akan kembali dengan temuan kami."

Pejabat itu juga mengonfirmasi bahwa LEDing tidak akan dapat memberikan hasil tes Covid-19 secepat yang diterima penumpang itu. Tapi membenarkan cap yang muncul pada hasil tes untuk validasi berasal dari dokter yang bekerja untuk LEDing.

Kisah Adu muncul selama lonjakan kasus Covid-19 di Ghana baru-baru ini. Kabar ini menyebabkan Ghana Airports Company baru-baru ini merilis pedoman baru untuk maskapai penerbangan, yang akan berlaku pada 8 Februari.

Pedoman tersebut mengharuskan maskapai penerbangan hanya mengizinkan penumpang dengan hasil tes negatif dari laboratorium terakreditasi dari negara asal, untuk diizinkan terbang ke negara tersebut.

Jika sebuah maskapai penerbangan tidak mengikuti aturan tersebut, maka akan dikenakan denda hingga 3.500 dollar AS (Rp 49 juta) per penumpang.

Minggu lalu, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo mengumumkan pemerintah berharap menerima pengiriman pertama vaksin Covid-19 pada Maret 2021. Dia juga mengatakan negara tersebut akan memiliki 17,6 juta dosis vaksin pada akhir Juni.

Tingkat infeksi harian saat ini di Ghana mendekati rekor. Meski hanya berpenduduk 30 juta jiwa, negara itu mencatat lebih dari 63.000 kasus positif Covid-19 dan 416 kematian.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/04/202343270/penumpang-curhat-diizinkan-terbang-pakai-hasil-covid-19-palsu-kok-bisa

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke