Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

P2MI dan Pakar Kuliner Indonesia Dukung Edukasi Masak Sehat dengan Glutamat

Kompas.com - 06/10/2023, 12:53 WIB
Sri Noviyanti

Editor

MSG berasal dari bahan alami

Sebagai informasi P2MI didirikan sejak 15 September 1971. Organisasi ini dibentuk atas kepentingan untuk memajukan dunia usaha pangan, khususnya bahan tambahan pangan MSG dan turunannya di Indonesia.

Anggapan kurang sehat terhadap glutamate pula yang mendorong P2MI dan pakar kuliner Indonesia memberikan edukasi masak sehat dengan glutamat.

"MSG sudah terkategorikan sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS) di Amerika Serikat. Artinya, secara umum MSG diakui aman jika dikonsumsi secukupnya,” ujar Ketua P2MI Satria Gentur Pinandita.

Ia menjelaskan bahwa MSG juga sudah mendapatkan persetujuan dari Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) agar penggunaannya tepat.

”Di luar itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) juga sudah menyebutkan bahwa penggunaan MSG adalah secukupnya," lanjutnya.

Padaa dasarnya, glutamat alami bisa ditemukan pada bnyak bahan makanan, seperti kecap, terasi, rumput laut, tebu, jengkol, dan beberapa sayuran tertentu, seperti tomat dan jamur.
Bahkan, zat yang sama juga terdapat pada tubuh manusia, seperti air susu Ibu (ASI).

Biasnya informasi terjadi karena masyarakat hanya mengenal glutamat sebagai bahan yang hanya ada pada penyedap rasa dalam MSG.

Pada dasarnya, MSG adalah produk fermentasi. Proses fermentasi dilakukan dari tetes tebu menggunakan mikroorganisme, kemudian dilanjutkan dengan proses isolasi dan purifikasi. Hasilnya, yakni MSG dengan kemurnian lebih dari 99 persen.

Saat ini, hampir seluruh produk MSG di Indonesia diproses secara fermentasi dari bahan alami tetes tebu.

Setelah difermentasi, MSG dapat memberikan rasa gurih, terutama pada masakan yang berkuah. Tak hanya itu, MSG juga dapat mengurangi rasa langu pada masakan. Bagi sebgian orang, penggunaan MSG dilakukan untuk mengurangi penggunaan garam dapur dalam masakan sehingga lebih sehat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2012, MSG telah ditetapkan sebagai pangan penguat rasa yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi selama digunakan dengan takaran secukupnya.

Adapun Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-12miligram per kilogram berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com