Putra mengatakan bahwa ada beragam pasar yang disasar oleh Meatless Kingdom, pertama yaitu orang-orang yang fokus dengan kesehatan.
"Kita mengeluarkan produk ini saat covid, dan kita melihat orang-orang banyak fokus kepada kesehatan dengan cara mengurangi makan daging," katanya.
Setelah itu ia juga menyasar kelompok peduli lingkungan serta orang-orang yang tidak mengonsumsi daging karena faktor agama.
Sementara dari segi usia, ia mengatakan umumnya pasar yang disasar yaitu orang-orang yang sudah berkeluarga.
"Mereka membeli produk ini untuk opsi makan anaknya. Terkadang anak-anak susah makan sayur, sukanya makan daging. Produk ini kan menyerupai daging, tapi ada kandungan seratnya," katanya.
Hingga saat ini produk Meatless Kingdom tidak hanya didistribusikan ke seluruh Indonesia melainkan juga diekspor ke luar negeri.
"Produk ini juga sudah diekspor ke luar negeri seperti Singapura dan Belanda, untuk orang Indonesia yang kangen dengan masakan khas Indonesia, tapi tetap concern dengan kesehatan," katanya.
Ada tiga jenis produk dengan empat varian yang ada di Meatless Kingdom, yakni ada rendang, dendeng manis, dendeng pedas, dan rendang.
"Prinsipnya semua produk yang kita buat itu teman makan nasi," kata Putra.
Semua produk plant based di Meatless Kingdom dapat dikonsumsi olah semua kalangan mulai dari anak-anak usia di atas lima tahun.
"Harganya mulai dari Rp 45.000 untuk gepuk hingga Rp 75.000 untuk rendang," pungkas Putra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram