Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Makanan Indonesia Masuk Daftar 50 Street Foods Terenak di Asia

Kompas.com - 26/08/2022, 15:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - CNN baru saja merilis daftar 50 of The Best Street Foods (50 jajanan jalanan terbaik) in Asia pada Rabu (24/8/2022). 

Dari daftar tersebut, ada tiga makanan yang mewakili Indonesia. Tiga makanan dalam daftar 50 Best Street Foods Asia tersebut adalah gado-gado, getuk, dan kerak telor. 

Gado-gadi dijelaskan sebagai makanan yang berarti mix-mix atau dicampur-campur. Penuh dengan sayuran dan bahan makanan enak yaitu saus kacang yang kental. 

CNN juga menjelaskan resep gado-gado tergantung pada penjual. Namun seara umum terdapat kacang panjang, kol,wortel, taoge, tahu, timun, tempe, kentang, dan telur rebus. 

Tidak lupa makanan pendamping gado-gado yaitu lontong nasi dan kerupuk udang. 

Selanjutnya ada getuk yang dijelaskan memliki berbagai variasi bahan, dari singkong, ubi, kentang, pisang, talas, sampai keju. 

Baca juga:

Ilustrasi getuk singkong keju. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi getuk singkong keju.

"Mustahil melewati makanan penutup yang menarik perhatian dan berwarna cerah tanpa berhenti mencicipinya," tulis keterangan CNN untuk getuk. 

Makanan ketiga dari Indonesia yang masuk jajaran 50 Best Sreet Foods versi CNN adalah kerak telur yang digambarkan mirip omelet. 

"Kerak telor (artinya egg crust) adalah makanan tradisional Betawi dengan rasa dan tekstur yang kaya. Terima kasih kepada bahan telur bebek, ketan nasi, kelapa parut, bawang goreng, ebi, dan rempah Indonesia," tulis CNN. 

Baca juga: Resep Kerak Telor Khas Betawi, Jajan Tradisional dari Telur Bebek

Ilustrasi kerak telor, makanan khas Jakarta. SHUTTERSTOCK/Ariyani Tedjo Ilustrasi kerak telor, makanan khas Jakarta.

Pada daftar 50 Best Street Foods in Asia ini, CNN tidak memberi peringkat makanan alih-alih mengurutkan secara alfabetis. 

CNN juga menjelaskan kekayaan makanan Asia didukung oleh kekayaan alam dan variasi kontur alam. 

Kuliner Asia juga dijelaskan memiliki banyak kesamaan, dengan periode migrasi dan perdagangan yang terjadi sejak berabad silam. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com