Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Usaha Roti The Wheat, Toko Roti Jadul Indonesia dan Mancanegara

Kompas.com - 17/01/2022, 08:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Toko roti biasanya identik dengan sajian jenis roti tawar ataupun roti yang berasal dari luar negeri.

Ada toko roti di daerah Cipete, Jakarta Selatan, yang menyuguhkan jajanan khusus roti jadul dari Indonesia dan mancanegara, namanya The Wheat.

Owner The Wheat Risa Andithia mengatakan, nama The Wheat diambil dari kata wheat yang berarti gandum.

Gandum merupakan salah satu bahan dasar membuat roti, sehingga kata gandum dirasa cocok untuk mewakilkan toko rotinya.

Baca juga:

Berangkat dari roti kesukaan

Risa menceritakan penonjolan roti jadul sebagai menu andalan di The Wheat berangkat dari jenis roti kesukaannya saat masih kecil, yaitu roti bluder.

Roti bluder merupakan jajanan jadul peninggalan bangsa Belanda di daerah Madiun.  Bentuknya seperti jamur, memiliki tekstur lembut dan rasanya manis. 

Biasanya bluder dilengkapi berbagai isian, seperti coklat dan keju.

"Dari umur tiga tahun saya suka makan bluder, saya hafal tekstur, aroma, dan rasa bluder tradisional," kata Risa saat ditemui Kompas.com di The Wheat pada Rabu (12/1/2022).

Risa mengatakan bluder yang ia makan saat masih kecil rasanya tak lagi sama saat ini.

Bluder yang ia temukan saat ini sudah banyak mengalami perubahaan, baik secara rasa, tekstur, maupun teknik pembuatan yang tidak lagi tradisional.

Oleh karena itu Risa berusaha untuk mengembangkan dan membuat sendiri bluder  seperti yang pernah ia makan saat masih kecil.

"Bluder yang saya buat saat ini  sama persis dengan bluder yang saya makan waktu masih kecil," katanya.

Saat ini untuk produksi bluder yang ditawarkan di The Wheat, Risa masih menggunakan cara tradisional, baik dari teknik maupun bahan-bahan yang digunakan.

Baca juga:

Gunakan ragi alami

Salah satu bahan untuk membuat roti mengembang yaitu ragi. Risa mengatakan roti yang diproduksi di The Wheat menggunakan ragi alami, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembang.

"Karena menggunakan teknik kuno, waktu yang dibutuhkan pun lebih lama dari proses pembuatan roti pada umumnya, prosesnya selama 16 jam," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com