Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Wedang Tahu, Terinspirasi dari Makanan Berkuah Khas Tiongkok

Kompas.com - 15/01/2022, 11:13 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Wedang tahu adalah minuman yang terbuat dari sari tahu dan disiram kuah jahe. Minuman ini cocok dinikmati saat cuaca dingin karena bisa menghangatkan badan. 

Walau tersebar di beberapa wilayah tapi sebetulnya wedang tahu tidak berasal dari Indonesia. Melainkan dari Tiongkok. 

Berikut asal-usul wedang tahu di Indonesia melansir "Kuliner Semarangan - Menikmati Rasa di Sepanjang Pesisir Utara Jawa, Mengecap Lezatnya Kekayaan Cita Rasanya" (2019) oleh Murdjitati Gardjito, dkk (2019) terbitan Penerbit Andi Yogyakarta. 

Baca juga:

Asal-usul wedang tahu

Menurut sejarah, wedang tahu berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Indonesia oleh seorang imigran pada akhir abad ke-19. 

Namun wedang tahu asli Tiongkok berbeda dengan wedang tahu ala Indonesia. Bentuk tahu dan rasanya memang sama tapi perpaduan berbeda. 

Di Tiongkok, wedang tahu ini diberi taburan udang kecil atau rebon kering. Untuk kuahnya pun memakai kuah kecap yang gurih dengan isian sayuran asin, dan taburan daun bawang atau daun ketumbar. 

Ilustrasi kembang tahu atau tauwa, salah satu makanan peranakan.Dok. Shutterstock/Ariyani Tedjo Ilustrasi kembang tahu atau tauwa, salah satu makanan peranakan.

Penyajian wedang tahu di Tiongkok pun ditambahkan dengan cakwe dan mantau. 

Jika melihat dari penjelasannya wedang tahu asli Tiongkok bukanlah minuman, melainkan makanan atau lauk berkuah. 

Baca juga:

Wedang tahu di Indonesia 

Wedang tahu populer di Semarang. Di kawasan ini wedang tahu dibuat layaknya minuman hangat seperti wedang ronde. 

Kuahnya memakai rebusan jahe dan gula merah yang bercita rasa manis padas. Untuk isiannya, memakai kembang tahu yang lembut. 

Mur (2019) menjelaskan bahwa mulanya penjual wedang tahu di Semarang menjajakan minuman ini dengan cara dipikul.

Untuk menarik perhatian, biasanya penjual sering membunyikan kentongan kecil yang dipukul menggunakan kayu.

Kuliner kembang tahu disajikan hangat dari tong alumunium di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/5/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Kuliner kembang tahu disajikan hangat dari tong alumunium di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/5/2019).

Seiring berjalanan waktu, cara berjualan wedang tahu mulai berbeda. Saat ini wedang tahu dijajakan menggunakan gerobak dan menjualnya dengan cara berkeliling atau di pinggir jalan.

Baca juga:

Pemilik usaha Wedang Tahu Bu Sukardi, Sukardi kepada Kompas.com menjelaskan bahwa wedang ini memiliki nama-nama yang berbeda. 

Di Surabaya, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama tahwa. Sementara itu, masyarakat  Surakarta lebih familier dengan nama tahok. 

Selain itu ada pula yang menyebutnya dengan nama kembang tahu. Perbedaan wedang tahu di beberapa daerah tidak hanya pada nama tapi juga varian topping maupun kuahnya. 

Misalnya wedang tahu Surabaya yang menggunakan tambahan kacang tanah. Lalu, ada pula yang memakai es serut serta menggunakan susu kedelai untuk bahannya.

"Masing-masing kota juga punya nama tersendiri. Kalau di Surabaya itu namanya tauwa, tahok itu di Solo. Semarang itu wedang tahu, kembang tahu itu biasa di Jakarta sama Sumatera," tutur Sukardi. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com