Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jumlah Kopi Robusta Lebih Banyak Dibandingkan Arabika?

Kompas.com - 23/12/2021, 18:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang banyak diminati di dalam dan luar negeri.

Ada dua jenis kopi Indonesia yang paling umum dikonsumsi, yaitu robusta dan arabika.

Menurut Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) Daryanto Witarsa, kopi robusta lebih banyak diproduksi dibandingkan dengan kopi arabika.

"70-80 persen adalah robusta dan bukan specialty coffee. Itu adalah kopi komersil yang dipakai untuk kopi instan," kata Daryanto dalam acara Press Conference SCAI COE di Journey To The South, Kemang pada Rabu (22/12/2021).

Daryanto menuturkan, kopi robusta dan arabika memiliki pasar dan harga yang berbeda.

Robusta banyak digunakan untuk membuat kopi instan, sementara arabika sering ditemui sebagai speciality coffee di kedai kopi.

"Kalau arabika ikut New York price, robusta ikut London price. Jadi harganya sangat berbeda," tutur Daryanto.

Selain penggunaan dan harga yang berbeda, ketimpangan jumlah produksi dua jenis kopi ini juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi tanamnya.

Daryanto mengatakan, membutuhkan dataran tinggi untuk bisa menanam kopi arabika berkualitas baik.

"Dataran tinggi itu pasti lebih banyak kopi-kopi arabika, dataran rendah itu banyak robusta," ucap Daryanto.

Baca juga:

Menurutnya, bibit kopi arabika dapat ditanam di ketinggian 1200-1300 meter di atas permukaan laut, sementara robusta bisa diproduksi di tanah dengan ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut.

"Jadi benar-benar harus mencari gunung tinggi sekali, apalagi sekarang dengan produktivitas rendah di Indonesia kan pertanian bukan kopi doang," kata Daryanto.

Pegunungan tinggi banyak ditemukan di daerah Jawa, sementara menurut Daryanto, daerah Sumatera, seperti Sumatera Selatan, Lampung, dan Palembang tidak mempunyai banyak gunung tinggi sehingga produksi kopi yang dihasilkan kebanyakan berupa robusta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com