Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Pengaruhi Kualitas Kopi di Masa Mendatang

Kompas.com - 28/10/2021, 18:35 WIB
Maria Bella Evangelica Kapojos,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi di dunia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki hasil kopi terbaik.

Kualitas kopi yang dihasilkan pun sangat baik bahkan mampu masuk ke penjualan di luar negeri. Iklim di Indonesia adalah salah satu faktor yang memengaruhi kualitas kopi.

Namun, terdapat hasil penelitian tentang pengaruh perubahan iklim yang bisa merugikan biji kopi.

Baca juga:

ilustrasi kopi hitam, biji kopi, dan bubuk kopi. SHUTTERSTOCK/Alex Veresovich ilustrasi kopi hitam, biji kopi, dan bubuk kopi.

Pemanasan global pengaruhi kualitas kopi

Dilansir dari Food and Wine, terdapat penelitian yang dirilis pada 2019 menunjukkan bahwa 60 persen jenis kopi yang terkenal bisa terancam punah.

Ternyata, ada penelitian baru yang menyatakan bahwa pemanasan global dapat memengaruhi rasa, aroma, dan kualitas kopi.

Hasilnya menunjukkan bahwa kopi di masa depan tidak hanya akan lebih sulit didapat, tetapi rasanya juga kurang enak.

Sean Cash seorang ekonom dan profesor di Tufts’ Friedman School of Nutrition Science and Policy menjelaskan bahwa faktor yang memengaruhi produksi kopi berdampak besar pada minat pembeli.

Tidak hanya minat pembeli, tetapi berdampak juga pada harga kopi, dan ujungnya pada mata pencaharian petani yang menanamnya.

"Jika kita dapat memahami ilmu dari perubahan ini, kita dapat membantu petani dan pemangku kepentingan lainnya mengelola produksi kopi dengan lebih baik dalam menghadapi tantangan ini dan masa depan," jelasnya.

Baca juga:

Ilustrasi biji kopi sedang dijemur. SHUTTERSTOCK/KITTIPONG KONGWATMAI Ilustrasi biji kopi sedang dijemur.

Dua faktor yang berhubungan dengan kualitas kopi

Para peneliti mengidentifikasi bahwa terdapat dua faktor yang berhubungan erat dengan kualitas kopi.

Faktor pertama yaitu ketinggian yang lebih tinggi menghasilkan kopi dengan rasa dan aroma yang lebih baik.

Ketinggian yang lebih tinggi dikaitkan dengan suhu yang lebih dingin dan menghasilkan pematangan yang lebih lambat, pengisian buah yang berkepanjangan, dan akumulasi rasa dan aroma yang lebih tinggi.

"Kerentanan kualitas kopi di ketinggian yang lebih rendah memberikan wawasan tentang apa yang mungkin terjadi pada kualitas kopi pada ketinggian yang lebih tinggi di masa depan dengan peningkatan suhu yang terkait dengan perubahan iklim," tulis peneliti dalam penelitiannya.

Baca juga:

Sementara itu, faktor yang kedua yaitu terlalu banyak sinar matahari menyebabkan penurunan kualitas.

Mengurangi paparan sinar matahari mungkin akan lebih mudah untuk dilakukan.

Penelitian ini pun menyimpulkan bahwa semakin banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa rasa kopi yang dimiliki tidak berkurang.

“Kualitas kopi sensitif terhadap perubahan lingkungan dan yang terkait dengan perubahan iklim dan adaptasi iklim," tulis peneliti dalam laporan tersebut.

Hal ini mengingat sensitivitas kualitas kopi terhadap variasi lingkungan. Inovasi dengan adanya bukti diperlukan untuk meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan sektor kopi dalam konteks perubahan global.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com