KOMPAS.com - Makanan cepat saji umumnya mudah ditemukan di banyak tempat, seperti swalayan, mal, atau gerai pinggir jalan.
Ada beberapa menu makanan cepat saji yang populer, di antaranya adalah ayam goreng tepung, kentang goreng, burger, dan nugget.
Menurut Executive Chef Hotel Santika Mega City Bekasi Agung Budiharto, makanan cepat saji harus dikonsumsi langsung setelah dibeli.
"Kenapa dibilang fast food atau junk food? Ya biar dia dimakannya saat itu," kata Agung kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Sejarah Kelam Fried Chicken, Tak Lepas dari Praktik Perbudakan di AS
Menurutnya, makanan cepat saji tidak bisa disimpan karena akan membuat kualitasnya menurun dan rasanya berubah.
"Sebagai contoh, mungkin kita pernah beli katakanlah suatu produk fried chicken terus kita bawa ke rumah dan tidak habis dimakan sama keluarga, taruhlah di kulkas," jelas Agung.
"Besoknya kita mau makan lagi, pasti kan dihangatkan lagi tuh, digoreng lagi, nah itu rasanya akan berbeda," lanjutnya.
Pasalnya, Agung mengatakan bahwa makanan cepat saji cenderung berbanding terbalik dengan masakan rumahan yang bisa dihangatkan hingga berkali-kali.
"Kalau makanan rumahan beda, misal sambal goreng. Kalau sambal goreng semakin dihangatkan semakin enak karena bumbunya beda, rempahnya beda yang dipakai," ujar Agung.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.