Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 12:27 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Ragi adalah salah satu komponen penting dalam membuat roti. Menurut Tasteofhome.com, ragi adalah makhluk hidup yang juga membutuhkan makan agar hidup.

Berdasarkan Finecooking.com, ragi merupakan mikroorganisme sel tunggal yang masih berkaitan dengan jamur.

Terdapat sekitar 1.500 spesies ragi tetapi hanya satu spesies yang digunakan di dapur yaitu Saccharomyces cerevisiae. Secara harfiah, artinya adalah jamur pemakan gula.

Pasalnya, ragi harus makan gula untuk tetap hidup atau aktif. Hal inilah yang dimanfaatkan untuk membuat adonan roti mengembang.

Baca juga:

Ilustrasi ragi kering yang sedang diaktifkan. SHUTTERSTOCK/ Yulia.Panova Ilustrasi ragi kering yang sedang diaktifkan.

Jenis ragi

Ragi kue, ragi kering instan, dan ragi instan adalah tiga jenis ragi yang tersedia di pasaran dan kerap dijadikan bahan bikin makanan.

Ragi kue atau kerap disebut ragi segar mempunyai bentuk padat. Ragi padat mempunyai kemampuan mengembangkan adonan roti yang terbilang cepat.

Kelebihan lainnya adalah ragi ini memberikan sentuhan rasa manis alami pada roti. Namun, ragi padat mudah rusak, hanya bertahan hingga dua minggu di dalam kulkas.

Sementara itu ragi kering instan berbentuk butiran kasar yang tidak perlu disimpan di dalam kulkas.

Cara mengaktifkan ragi kering adalah mencampurnya dengan air hangat bersuhu 40 derajat celsius dan sejumput gula. Gula berfungsi untuk memberi makan untuk ragi.

Ada lagi ragi instan yang merupakan bentuk lebih sederhana dari ragi kering instan. Ragi instan bisa tambahkan langsung ke dalam adonan roti tanpa perlu direndam air hangat dan gula.

Baca juga:

Ilustrasi adonan roti sourdoughShutterstock/ Zagorulko Inka Ilustrasi adonan roti sourdough

Cara kerja ragi pada adonan roti

Adonan roti yang mengandung tepung berprotein plus ragi akan mengembang.

Ragi memakan kandungan gula yang terdapat pada tepung kemudian menghasilkan karbon dioksida. Ketika adonan roti diuleni, gelembung udara terperangkap oleh gluten roti.

Saat roti melar, kamu akan melihat bagian roti yang elastis dan seperti berserat. Itulah yang disebut gluten.

Selama berkembang, ragi akan terus membelah dan berkembang biak sehingga menghasilkan lebih banyak karbon dioksida. Hal ini membuat adonan roti semakin melar dan elastis.

Ragi akan terus berkembang selama ada cukup udara dan gula dalam adonan. Ragi akan berhenti berkembang ketika terkena panas oven.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com