KOMPAS.com - Sebelum membeli jengkol, sebaiknya simak beberapa cara memilih jengkol yang bagus untuk dimasak.
Menurut Ahmad Sulaeman, PhD., Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, jengkol yang bagus adalah jengkol berumur tua.
Jengkol tua memiliki beberapa ciri fisik yang bisa dilihat dan dirasakan saat sedang membeli jengkol.
Selengkapnya, simak empat cara memilih jengkol yang bagus berikut ini.
Baca juga:
Seorang pembuat Jengkol Pelakor di Medan, Putri, dalam berita Kompas.com yang tayang minggu (1/9/2019) menuturkan bahwa jengkol tua memiliki warna putih kekuningan.
Dirinya juga menyampaikan, sebaiknya jangan memilih jengkol berwarna kuning mengarah ke hitam karena rasanya lebih pahit.
Baca juga: 6 Cara Hilangkan Bau Mulut karena Jengkol, Salah Satunya Minum Kopi
Bentuk jengkol tua yang bagus menurut Putri adalah jengkol dengan bentuk agak menggembung.
Jengkol yang agak menggembung biasanya memiliki tekstur daging yang lebih empuk dibandingkan dengan jengkol berbentuk pipih.
Baca juga: 2 Cara Kurangi Racun dalam Jengkol, Rendam Air Selama 3 Hari
Jengkol tua juga bisa diketahui dari aromanya. Kamu bisa mencium aroma jengkol menggunakan hidung.
Menurut Sulaeman, jengkol tua memiliki aroma yang kaya dan tidak menyengat.
"Kalau menurut saya, bau yang tua itu kaya, sedangkan kalau jengkol atau pete muda baunya menyengat tetapi tidak enak," tutur Sulaeman kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: 5 Cara Masak Jengkol Empuk ala Warteg
Kamu bisa mengetahui jengkol tua dengan cara sedikit mematahkannya. Jengkol muda cenderung crunchy dibandingkan jengkol tua.
Sulaeman menuturkan, jengkol tua memiliki tekstur yang liat atau sulit untuk dipatahkan.
"Kalau saya sih liat dari mudah dipatahkan atau tidak ya, soalnya semakin tua semakin liat atau sulit dipatahkan, sementara kalau muda itu agak crunchy lah ya," tutur Sulaeman.
Baca juga: