Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pemerintah Tingkatkan Diversifikasi Pangan Indonesia

Kompas.com - 24/06/2021, 20:22 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Pemerintah menargetkan adanya penurunan konsumsi beras per kapita, dengan tingkat penurunan mencapai 1,2 juta ton dalam jangka waktu empat tahun.

Baca juga: Berapa Kali Makanan Boleh Dihangatkan agar Tetap Bergizi?

“Saat ini saya gambarkan di sini ada sekitar 92,9 kilogram (beras) per kapita per tahun (2020). Ini yang dikonsumsi langsung," jelas Agung. 

"Kemudian tahun 2024 kita berharap jadi 85 kilogram per kapita per tahun. Setiap tahunnya menurun,” pungkasnya.

Pada saat yang bersamaan, target konsumsi untuk sumber karbohidrat non-beras macam umbi-umbian, juga pangan hewani, kacang-kacangan, serta sayur dan buah diharapkan bisa terus meningkat.

Agung mencontohkan, bahwa pada 2020 tingkat konsumsi ubi kayu masyarakat Indonesia berada di angka 10,5 kilogram per kapita per tahun.

Sementara target pada 2024 untuk konsumsi ubi kayu diharapkan bisa mencapai 18,4 kilogram per kapita per tahun.

Secara keseluruhan, nantinya di tahun 2024 konsumsi talas, pisang, kentang, sagu, jagung, dan ubi kayu masyarakat di provinsi sasaran bisa mencapai 1,2 juta ton setara beras.

Strategi pemerintah

Untuk mencapai target tersebut, Agung menyampaikan bahwa diperlukan strategi khusus. Strategi tersebut rutin dilakukan pemerintah, mulai dari strategi formal berupa imbauan terhadap bupati dan gubernur daerah.

Ada pula strategi informal, yakni melalui media sosial dan juga acara-acara webinar. Selain itu yang tak kalah penting adalah memperbaiki akses masyarakat terhadap pangan lokal.

“Kami juga memperkuat UMKM. Di Indonesia ini ada 1,9 juta UMKM pangan. UMKM yang memproduksi pangan itu kita dorong,” terang Agung.

Baca juga: Strategi Angkat Sagu Jadi Pangan Alternaif, Kurangi Ketergantungan akan Beras

Nantinya, pemerintah akan berusaha untuk segera membuka pasar agar UMKM bisa menjajakan produk mereka.

Baik itu pasar secara fisik maupun pasar online melalui berbagai macam marketplace ataupun sosial media.

Salah satunya, lanjut Agung, sekitar 500 UMKM sudah mendapatkan fasilitas marketplace yang disediakan pemerintah di bawah nama Panganlokal.id. Mereka bisa ditemukan di beberapa platform marketplace online.

Ada pula beberapa gerai offline yang sudah dibuka di seluruh provinsi di Indonesia pada 2020.

Pada 2021, Agung menargetkan adanya pengembangan 11 outlet pangan lokal di beberapa daerah lainnya.

“Panganlokal.id ini untuk mengimbau masyarakat untuk terus mengonsumsi pangan lokal dan agar mudah mendapatkannya,” pungkas Agung.

Baca juga: Apa Itu Sorgum? Alternatif Makanan Pokok Selain Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com