Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2021, 20:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Tempe akan diajukan Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO.

Sejarah teempe tercatat dalam naskah Jawa Kuno tepatnya di Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19.

Hal ini disampaikan oleh peneliti pusat studi pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito.

Tempe dalam Serat Centhini diceritakan dalam kurang lebih di lima jilid dari total 12 jilid.

Baca juga: Kabar Gembira, Tempe Diajukan Jadi Warisan Budaya UNESCO

"Dalam Serat Centhini juga tercantum bahwa tempe selain makanan sehari-hari juga berguna sebagai makanan yang disuguhkan untuk hajatan," kata Murdijati dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Tokoh dalam Serat Centhini yang menikah dengan suguhan tempe adalah Amongraga dan Tambangraras.

Selain itu, aneka kreasi tempe seperti sambal tempe, tempe goreng, dan tempe bacem juga tercantum di sana.

Adanya perdebatan mengenai asal-usul tempe, khususnya kacang kedelai bukan berasal dari Indonesia, menjawab hal itu Murdijati mengatakan tempe adalah buatan nenek moyang Indonesia.

Ia mengatakan memang ada makanan yang mirip tempe dari China, tetapi itu bukanlah tempe.

Baca juga: Cara Membuat Tempe untuk Pemula ala Tempe Movement

Proses pembuatan makanan tersebut butuh tujuh hari. Jadi Murdijati menekankan makanan itu bukan tempe.

"Jadi tempe bukan makanan dari luar (pengaruh dari negara lain)," papar Murdijati.

Sayangnya sejarah kapan tempe itu pertama kali diciptakan dan dinikmati oleh masyarakat Jawa tidak ada data yang jelas.

Sebab tempe sudah ditemukan ribuan tahun yang lalu. Proses pembuatan tempe berasal dari daerah yang sekarang Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Mengubah stigma tempe jadi makanan super

"Tempe sempat dikonotasikan sebagai simbol kemiskinan bukan simbol kehormatan," kata Murdijati.

Baca juga: Bedanya Tempe Semangit dan Tempe Bosok, Masa Fermentasinya Kelamaan

Namun berkat usaha para ahli meneliti manfaat tempe, pada akhirnya tempe diakui oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bahkan bangsa lain di dunia.

Sejalan dengan dikenalnya manfaat tempe kedudukan tempe juga berubah.

ilustrasi tempe biji kluwih. Dok. Instagram Tempe Movement ilustrasi tempe biji kluwih.

Salah satu pencetus gerakan Tempe Movement sekaligus berkecimpung dalam teknologi pangan, Amadeus Driando Ahnan-Winarno, menyebutkan tempe memang layak disebut superfood atau makanan luar biasa.

 Baca juga: 3 Alasan Mengapa Tempe Disebut Superfood

Ia kemudian menemukan data ilmiah bahwa tempe memiliki potensi sebagai sumber protein yang sama seperti daging.

Kandungan protein dan kalsium pada tempe setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi.

Selain itu, kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi.

Terlebih harga tempe yang murah membuat makanan ini bisa dijangkau semua kalangan.

Baca juga: Resep Tempe dan Tahu Bacem Spesial, Tanpa Digoreng Juga Enak

Selain Tempe Movement, ada banyak penggiat tempe yang terus berusaha memperkenalkan tempe sebagai superfood dari Indonesia di dalam dan luar negeri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap dengan diajukannya tempe sebagai warisan budaya UNESCO dapat meningkatkan pengembangan produk olahan tempe sebagai salah satu produk ekonomi kreatif kebanggan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com