Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Santan Dikemas agar Lebih Praktis?

Kompas.com - 30/04/2021, 16:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia mengenal dua jenis santan yang ada di pasaran, santan segar dan santan kemasan. 

Kedua santan ini banyak dimanfaatkan untuk olahan makanan dan takjil saat Ramadhan.

Hasil survei Tetra Pak dan KANTAR pada September 2020, menyebutkan bahwa 60 persen rumah tangga sudah membeli santan kemasan karena kepraktisan dan ketersediaannya sebagai penyebab terbesar.

Santan kelapa kemasan diproses melalui teknologi UHT (Ultra High Temperature).

Baca juga: Resep Wedang Angsle Manis Legit, Takjil Kuah Santan Hangat

 

Santan dari kelapa dipanaskan dengan suhu tinggi sekitar 144 derajat Celcius selama empat detik dengan tujuan membunuh bakteri jahat.

Selanjutnya, santan dikemas menggunakan kemasan aseptik dari Tetra Pak yang terdiri atas 6 lapisan berbeda dengan fungsinya masing-masing.

"Kami berkomitmen untuk menjaga solusi keamanan pangan dengan solusi UHT, dalam hal ini santan kelapa agar tetap alami terjaga tanpa bahan pengawet," ujar Panji Cakrasantana, Marketing Manager Tetra Pak Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam acara virtual bertajuk “Kejutan Seru Dibalik Santan Kemasan", Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Resep Agar-agar Santan Gula Merah, Bikin Dulu untuk Takjil Buka Puasa

Santan kemasan disebutkan Panji dapat bertahan lama tanpa mengurangi rasa, nutrisi dan tekstur santan kelapa secara alami.

Healthy food content creator Kushandari Arfanidewi, santan kemasan memiliki banyak fungsi untuk makanan tradisional modern seperti kolak, kopi dalgona, dan vegan mousse. 

Panji menambahkan bahwa teknologi untuk mengemas santan kemasan, sudah digunakan di banyak produk makanan dan minuman.

Khususnya yang dikemas oleh Tetra Pak seperti susu, teh, kopi, jus, air kelapa, yogurt, dan lainnya.

Baca juga: Resep Kacang Bawang Renyah, Tambah Santan biar Gurih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com