Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Toge Goreng Bogor dan Hubungannya dengan Laksamana Ceng Ho

Kompas.com - 22/02/2021, 20:06 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Saat mampir ke Bogor, Jawa Barat, khususnya Jalan Suryakencana, tidak sedikit wisatawan yang mengincar makan toge goreng.

Sajian taoge, mi rebus, oncom, dan tauco ini memang punya rasa yang khas. Ada rasa gurih, manis, dan pahit jadi satu. Selain itu aromanya juga membuatna khas.

Pengamat sejarah Tionghoa di Bogor, Mardi Liem menyebutkan dalam sepiring toge goreng bogor, hampir semuanya menggunakan istilah Hokian.

Bukti lain akan keterkaitan toge goreng dan Tionghoa adalah kuali tempat memasak toge goreng yang lawas, masih mengguakan kuali dengan ornamen liong dan burung khas Tionghoa.

Baca juga: Resep Toge Goreng Bogor, Makanan Enak dan Murah

Saat ia telusuri pun ternyata kemunculannya berasal dari perdagangan China di zaman lampau.

"Saya menduga itu lahir dari pola pergaulan Tionghoa dengan Eropa. Di Eropa itu kan punya spaghetti dengan pasta tomatnya yang luar biasa masam,"kata Mardi dikutip dari artikel Kompas.com yang tayang Selasa (6/2/2018).

"Menu tersebut dibawa ke Indonesia, seiring perniagaan Tionghoa," pungkasnya.

Ia melanjutkan, untuk lidah orang China, tomat yang asam dirasa tidak cocok.

Terlebih untuk lidah peranakan saat dibawa ke Indonesia, yang telah bercampur selera lokal.

Toge goreng khas Bogor Haji Omah.Kompas.com/Silvita Agmasari Toge goreng khas Bogor Haji Omah.

"Di China pun mereka buat hal yang sama sebelum dibawa. Mereka punya mi yang seperti spaghetti, lalu tauto yang asam, tahu untuk daging," katanya.

Taoge disebutkan Mardi memang bahan makanan wajib pada masa penjelajahan Cheng Ho.

Laksamana Ceng Ho disebutkan membawa banyak taoge segar dan menanamnya di kapal untuk nutrisi dan pengobatan para prajurit.

Baca juga: Sejarah Nasi Uduk, Konon Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

Menurutnya hal tersebut tercatat sebagai salah satu penyebab sedikitnya prajurit yang gugur karena sakit, dibanding para pelayar Eropa.

Percampuran kuliner toge goreng disinyalir memang tak jauh dari masa penjelajahan Laksamana Cheng Ho, setelah abad ke 15.

Toge goreng menyebar di Tanah Sunda

Seiring berjalannya waktu, menurut Mardi, penyebaran toge goreng tersebut berjalan dari pantai tepian Sunda bagian barat. Seperti Pandeglang, Banten yang dahulunya termasuk Sunda.

Baca juga: 10 Tempat Makan dengan Pemandangan Cantik di Bogor, Ada The Lake House dan Cimory Riverside

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com