KOMPAS.com - Nasi uduk merupakan kreasi nasi putih yang sudah diberi bumbu sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih.
Tekstur dari nasi uduk juga tidak lengket dan pulen. Cocok dinikmati kapan saja dengan beragam lauk pauk.
Baca juga: Resep Nasi Ulam Betawi, Cuma Tumis Bumbu Pakai 3 Bahan
Menu masakan yang nikmat ini ternyata hasil dari persilangan dua budaya yaitu budaya Melayu dan Jawa.
Selengkapnya, simak asal usul nasi uduk yang menarik untuk diketahui.
Dilansir dari buku berjudul “Makanan Khas Betawi” (2018) oleh Lilly T. Erwin terbitan PT Gramedia Pustaka Utama yang menjelaskan bahwa nasi uduk merupakan kuliner Betawi yang cukup populer dan mudah ditemui di hampir sudut kota Jakarta.
Baca juga: Resep Cente Manis Hunkwe, Jajan Pasar Manis Khas Betawi
Cara membuat nasi uduk tidaklah sulit, berbekal beras putih, santan kelapa, dan garam, daun serai, daun salam, dan daun jeruk sebagai bumbu halusnya.
Penggunaan santan dan bumbu halus membuat nasi uduk terasa gurih dari suapan pertama. Nasi uduk biasanya disantap dengan beragam lauk pauk yang mengenyangkan.
Umumnya, lauk pauk yang digunakan adalah ayam goreng, telur dadar iris dan taburan abon, dan tempe potong yang dibumbu dengan kecap sehingga menghasilkan cita rasa manis.
Sensasi makan mengenyangkan dalam seporsi nasi uduk yang kaya rasa.
Dilansir dari artikel Kompas.com yang tayang pada Sabtu (06/05/2017) dalam sebuah diskusi “Kuliner Betawi: Silang Budaya”, ahli kuliner Betawi, Pudentia memberikan penjelasan seputar asal usul nasi uduk.
Baca juga: Nasi Uduk, Kuliner Persilangan Budaya Melayu dan Jawa
Menurut Pudentia, masyarakat bangsa Melayu melakukan perpindahan dari Malaka ke Batavia yang mana juga membawa masakan khasnya yakni nasi lemak.
Kemudian di Batavia, orang Melayu bertemu dengan orang Jawa yang mana sudah biasa menyantap nasi gurih.