Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nasi Uduk, Konon Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

Kompas.com - 21/02/2021, 18:32 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Nasi uduk merupakan kreasi nasi putih yang sudah diberi bumbu sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih.

Tekstur dari nasi uduk juga tidak lengket dan pulen. Cocok dinikmati kapan saja dengan beragam lauk pauk.

Baca juga: Resep Nasi Ulam Betawi, Cuma Tumis Bumbu Pakai 3 Bahan

Menu masakan yang nikmat ini ternyata hasil dari persilangan dua budaya yaitu budaya Melayu dan Jawa.

Selengkapnya, simak asal usul nasi uduk yang menarik untuk diketahui.

Apa itu nasi uduk?

Ilustrasi nasi uduk, nasi suci ulam sariShutterstock/Ariyani Tedjo Ilustrasi nasi uduk, nasi suci ulam sari

Dilansir dari buku berjudul “Makanan Khas Betawi” (2018) oleh Lilly T. Erwin terbitan PT Gramedia Pustaka Utama yang menjelaskan bahwa nasi uduk merupakan kuliner Betawi yang cukup populer dan mudah ditemui di hampir sudut kota Jakarta.

Baca juga: Resep Cente Manis Hunkwe, Jajan Pasar Manis Khas Betawi

Cara membuat nasi uduk tidaklah sulit, berbekal beras putih, santan kelapa, dan garam, daun serai, daun salam, dan daun jeruk sebagai bumbu halusnya.

Penggunaan santan dan bumbu halus membuat nasi uduk terasa gurih dari suapan pertama. Nasi uduk biasanya disantap dengan beragam lauk pauk yang mengenyangkan.

Umumnya, lauk pauk yang digunakan adalah ayam goreng, telur dadar iris dan taburan abon, dan tempe potong yang dibumbu dengan kecap sehingga menghasilkan cita rasa manis.

Sensasi makan mengenyangkan dalam seporsi nasi uduk yang kaya rasa.

Asal usul nasi uduk

Dilansir dari artikel Kompas.com yang tayang pada Sabtu (06/05/2017) dalam sebuah diskusi “Kuliner Betawi: Silang Budaya”, ahli kuliner Betawi, Pudentia memberikan penjelasan seputar asal usul nasi uduk.

Baca juga: Nasi Uduk, Kuliner Persilangan Budaya Melayu dan Jawa

Menurut Pudentia, masyarakat bangsa Melayu melakukan perpindahan dari Malaka ke Batavia yang mana juga membawa masakan khasnya yakni nasi lemak.

Kemudian di Batavia, orang Melayu bertemu dengan orang Jawa yang mana sudah biasa menyantap nasi gurih.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com