KOMPAS.com - Manisnya permen membuat camilan ini disukai sejak dahulu. Indonesia punya ragam permen lokal dari pabrik permen rumahan.
Permen-peremen ini eksis sebelum tergeser oleh permen yang dibuat pabrik berskala besar.
Sayangnya, permen khas Indonesia ini sudah semakin sulit ditemui. Permen-permen ini juga sering disebut sebagai produk jadul alias zaman dulu.
Baca juga: Resep Gummy Bear Warna-warni, Permen Kenyal Bentuk Beruang
Berikut delapan permen khas Indonesia yang mulai langka dikutip dari Tribun Travel, pernah coba?
Perrmen Susu Kerbau merupakan permen khas yang berasal dari Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sesuai dengan namanya bahan baku utama permen ini menggunakan susu kerbau yang diperah langsung oleh peternak daerah setempat.
Permen susu kerbau lebih disukai warga sekitar ketimbang permen susu sapi seperti pada umumnya. Cita rasa permen ini gurih, manis, dan kenyal.
Permen yang dibuat dari daging buah asam dibentuk bulat kemudian dilapisi gula pasir ini merupakan permen yang sering dijual di warung.
Baca juga: 6 Asam untuk Masakan Indonesia, Bukan Cuma Asam Jawa
Banyak pula yang menyebutnya sebagai manisan asam. Namun, seiring waktu permen ini semakin langka, digantikan permen asam dari pabrik besar.
Panggilan lainnya adalah teng-teng kacang. Pada dasarnya permen adalah kacang yang diberi karamel gula jawa kemudian dipotong-potong.
Beberapa penjual ting-ting kacang juga kerap menambahi wijen untuk menambah cita rasa serta aroma dari permen ting-ting kacang.
Camilan ini masih bisa dibeli di beberapa minimarket atau supermarket, dengan kemasan yang higienis.
Sampai era '90an penjual rambut nenek atau arum manis masih mudah ditemui di daerah Jakarta. Biasanya rambut nenek dijual bersama mainan anak-anak.
Berbeda dengan gulali yang bentuknya seperti kapas, rambut nenek ini bentuknya berserabut. Umumnya diberi pewarna yang cerah untuk memikat anak-anak.