Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Permen Khas Indonesia yag Mulai Langka, Bikin Kangen

Kompas.com - 17/02/2021, 12:17 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Rambut nenek terbuat dari gula yang telah dilelehkan dan diberi pewarna kemudian diberi tepung jagung.

Baca juga: Kisah Penjual Es Permen Karet yang Hits di Surabaya, Punya Omzet Rp 13 Juta Per Hari

Kini beberapa online shop menjual rambut nenek olahan sendiri dengan warna yang semakin beragam.

5. Permen jahe

Permen jahe dibuat dari jahe yang dimasak dengan gula merah. Rasa permen pedas dan manis, ada sensasi hangat di tenggorokan.

Permen ini cocok disantap di daerah dengan iklim dingin. Konon, permen jahe pernah diimpor oleh orang Belanda ke Eropa saat masih zaman Hindia Belanda.

Sampai saat ini produsen permen jahe masih bertahan, mereka juga mengimpor produk sampai ke luar negeri khususnya Amerika Serikat.

Permen jahe kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia pada masa pandemi.

6. Gulo-gulo tareh

Gulo-gulo tareh merupakan permen tradisional yang berasal dari daerah Bukittinggi.

Nama gulo-gulo sendiri diambil dari bahasa Minang yang artinya permen, sedangkan kata tareh artinya adalah cokelat.

Baca juga: Resep Popcorn Pakai Permen Karamel, Videonya Viral di Media Sosial

Gulo-gulo tareh terkenal dengan bentuknya yang kecil tidak beraturan, yaitu berukuran sekitar dua cm.

Hal unik dari gulo-gulo tareh terdapat dari bahan bakunya yang berasal dari gula tebu asli dan penyajiannya dilapisi tepung ubi putih.

7. Gula gait

Gula gait merupakan nama permen berwarna cokelat yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur.

Disebut demikian karena bahan baku gula gait menggunakan gula aren dan gula putih yang dimasak hingga menjadi karamel.

Hal unik dari gula gait terletak pada cara membuatnya yang harus ditarik berulang kali hingga karamel gula tersebut menjadi lentur.

Baca juga: Resep Cantik Manis Jeli, Kue Basah Kekinian buat Sarapan dan Jualan

Kemudian gula gait tersebut dicetak berbentuk panjang dan kecil-kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com