KOMPAS.com - Kabupaten Lamongan terkenal akan sajian sotonya yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Selain soto, kamu dapat menyantap kuliner khas Lamongan lain. Sego boranan dan tahu lamongan, misalnya.
Berikut 6 kuliner khas Lamongan berdasarkan Tribuntravel.com.
Baca juga: 3 Fakta Soto Lamongan, dari Sajian sampai Ciri Khas Warungnya
Nama sego boranan berasal dari wadah menyimpan nasi yang disebut boran, terbuat dari anyaman bambu.
Nasi, lauk, sayuran segar, dan urap parutan kelapa plus siraman bumbu khas disajikan di atas piring beralaskan daun pisang.
Ciri khas lauk nasi boranan adalah empuk (tepung bumbu goreng), pletuk (nasi atau kacang kering goreng), dan ikan sili goreng yang bentuknya hampir pipih memanjang.
Lauk sego boranan lainnya ada ikan bandeng, ayam goreng, tahu, tempe, dan telur asin.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Sego Boranan, Kuliner Asli Lamongan
Kuah petis udang, ciri khas tahu campur lamongan yang membuat sajian ini makin nikmat.
Dalam satu piring tahu campur lamongan biasanya terdiri dari tahu, lontong, perkedel ketela pohon, bihun, dan daging sapi. Disajikan bersama daun selada dan taoge. Baru disiram kuah petis udang.
Baca juga: Apa Bedanya Tahu Petis Semarang dengan Tahu Petis Bogor?
Gurih dan asam, dan pedas akan terasa ketika menyantap bandeng colo. Rasa asam tersebut karena penggunaan air perasan jeruk nipis. Namun, rasanya yang dominan adalah pedas.
Ciri khas bandeng colo lamongan mempunyai kuah kuning, isinya berupa sayuran seperti irisan tomat dan daun kemangi.
Berbeda dengan bandeng colo yang pedas, asem-asem bandeng lebih dominan rasa asam. Pasalnya, sajian khas Lamongan ini menggunakan air perasan jeruk nipis dan atau belimbing wuluh.
Sementara, rempah dan bumbu asem bandeng cenderung lebih lengkap seperti lengkuas, jahe, kunyit, kemiri, bawang, dan cabai.