KOMPAS.com - Apabila kamu sedang berada di Finlandia dan kangen kopi Nusantara, bisa mampir ke kedai kopi Cafetoria di Helsinki dan Johla dan department store Stockmann. Pasalnya, di sana tersedia biji kopi robusta Flores yang sudah disangrai.
Melansir Antaranews, Cafetoria adalah kafe dan roastery yang mengimpor biji kopi robusta Flores dan Lintong Sumatera Utara.
Baca juga: Apa Bedanya Rasa Kopi Espresso Pakai Biji Arabika dengan Robusta?
Cafetoria merupakan perusahaan kopi pertama dari Finlandia yang berada dalam keanggotaan the Speciality Coffee Association of Europe (Asosiasi Kopi Specialty Eropa).
Pada 2015, kafe tersebut juga masuk dalam daftar 10 perusahaan makanan paling menguntungkan di Helsinki.
Kehadiran biji kopi robusta Flores dalam pasar kopi specialty Finlandia menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di sana.
Selain Flores dan Lintong Sumatera Utara, biji kopi asal Indonesia yang dapat ditemukan di Finlandia adalah Gayo Aceh dan Kintamani Bali.
Sementara itu, Finlandia dikenal sebagai peminum kopi terbesar di dunia, 12,5 kilogram/orang per tahun.
Kopi specialty yang biasa dijual di Finlandia adalah arabika, umumnya dari negara Afrika dan Amerika Latin. Seperti Ethiopia, Kenya, Brazil, Cuba, Colombia, dan Peru.
Cafetoria dimiliki pasangan suami istri Mia Nikander asal Finlandia dengan Ivan Ore asal Peru.
Ketika dikunjungi Duta Besar RI untuk Finlandia Wiwiek Setyawati Firman dan pebisnis kuliner Finlandia Nusantara ry, Mia Nikander menjelaskan perjalanan bisnis kopinya di Cafetoria
Mia dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6) menjelaskan, sejak 2003 mengimpor kopi dari Peru.
Mereka membina petani kopi di Desa El Palomar Peru agar menghasilkan biji kopi specialty terbaik untuk pasar Finlandia yang potensial, sebagai kopi Gran Palomar di bawah merek dagang Cafetoria.
Sementara untuk kopi robusta Flores, Mia dan Ivan mengimpornya selama 10 tahun belakangan dari pemasok di Jerman. Kopi itu dijual di berbagai kafe miliknya serta seluruh department store Stockmann.
Cafetoria mengimpor biji kopi robusta Flores dari Jerman, karena jumlah impor masih di bawah 1 kontainer, sehingga belum efisien untuk ambil langsung dari Flores.