Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Penjual Kerupuk dan Pempek Palembang Saat Pandemi, Sebulan Omzet Rp 100 juta

KOMPAS.com - Ayub Antonius, pengusaha kerupuk sukses menjadi pebisnis makanan yang muncul pada masa pandemi.

Lewat siaran pers Tokopedia yang diterima Kompas.com, Jumat (11/6/2021) Ayub merintis usaha dengan modal Rp 200.000 pada Maret 2020.

Kala itu ia membuka toko di Tokopedia dengan nama Pabrik Kerupuk Palembang. Ia menjual hampir seluruh jenis kerupuk khas Palembang.

“Banyak sekali industri rumahan di Palembang yang memproduksi kerupuk. Ada yang tinggal di jalan setapak bahkan hutan,” jelas Ayub.

Dengan menggandeng para produsen kerupuk tersebut, secara tidak langsung Ayub juga memberdayakan nelayan lokal.

“Produsen-produsen ini ambil bahan segar pembuatan kerupuk, seperti ikan dan cumi, dari nelayan di Bangka Belitung,” jelas Ayub.

Ayub melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan toko onlinenya.

Mulai dari menghadirkan lebih banyak varian kerupuk, membuat promo hingga aktif mengikuti kampanye di Tokopedia.

"Seperti ikut Waktu Indonesia Belanja (WIB) Palembang dan Tokopedia Nyam,” jelas Ayub.

Kini Ayub mampu memperoleh omzet hingga Rp 100 juta per bulan dan membantu usaha pengrajin kerupuk yang berada di pelosok.

Selain Ayub, ada juga pengusaha Pempek Cek Dung yakni Devi Indriyani. Ia merintis usaha pempek ikan gabus dengan peralatan dapur sederhana pada 2014.

Sejak pandemi, Devi berjualan pempek dengan platform digital seperti Tokopedia.

"Setiap bulan, hampir 400 paket terjual melalui Tokopedia. Dengan kenaikan penjualan masa pandemi ini, kami bersyukur bisa menambah tiga karyawan untuk menangani pengemasan," cerita Devi.

Ia mengaku omzetnya mencapai Rp 40 juta setiap bulan, hanya berjualan di Tokopedia.

Devi juga terus berinovasi membuat pempek, seperti menambah varian pempek udang, vegan, tanpa MSG, mercon, dan mozarella.

"Kanal digital seperti Tokopedia sangat berdampak luar biasa terhadap usaha kami," kata Devi.

Ia berharap para pegiat usaha lokal lainnya bisa terus menciptakan peluang dan berperan dalam melestarikan kuliner nusantara melalui Tokopedia.

Head of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Trian Nugroho, mengatakan, inisiatif Hyperlocal Tokopedia bertujuan mengajak masyarakat belanja dari penjual terdekat sekaligus mendorong lebih banyak pegiat usaha di Indonesia.

"Khususnya UMKM lokal, menggerakkan ekonomi daerah lewat pemanfaatan teknologi,” tutup Trian.

https://www.kompas.com/food/read/2021/06/18/150900575/kisah-penjual-kerupuk-dan-pempek-palembang-saat-pandemi-sebulan-omzet-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke