Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Awan Penggerak Diujicobakan di 6 Provinsi

Kompas.com - 15/03/2024, 08:02 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan sistem Awan Penggerak.

Kemendikbud Ristek mengembangkan Awan Penggerak yang dirancang untuk membantu guru di satuan pendidikan atau di daerah-daerah yang masih memiliki kendala jaringan internet.

Sistem Awan Penggerak saat ini mulai diujicobakan oleh berbagai sekolah di enam provinsi di Indonesia.

Keenam provinsi tersebut adalah Papua Barat, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Aceh.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Luncurkan Awan Penggerak, Ini Manfaatnya bagi Guru

Guru bisa akses materi pembelajaran secara luring

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menerangkan, Awan Penggerak memungkinkan pengguna (para guru) mengakses materi pembelajaran yang ada di dalam platform Merdeka Mengajar dan juga sumber-sumber lain secara luring.

"Dengan demikian juga bapak bisa mengakses materi pembelajaran yang berkualitas tanpa jaringan internet," jelas Nadiem Makarim dalam Rilis Awan Penggerak : Gerakan Membangun Ekosistem Belajar Guru yang Saling Menguatkan seperti dikutip dari kanal YouTube Ditjen GTK, Kamis (14/3/2024).

Nadiem mengungkapkan, sistem ini dirancang untuk membantu dan memudahkan guru-guru di wilayah khusus untuk belajar.

Dengan adanya sistem Awan Penggerak, lanjut Nadiem Makarim, dapat semakin menguatkan komunitas belajar yang saat ini sudah berkembang dengan baik.

"Besar harapan saya, Awan Penggerak ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru terutama yang berada di wilayah khusus," imbuh Nadiem Makarim.

Baca juga: 20 Jurusan dan Daya Tampung PENS di UTBK SNBT 2024

Butuhkan peran dinas pendidikan

Nadiem menambahkan, dengan adanya sistem Awan Penggerak, peran dinas pendidikan sangat penting untuk mensosialisasikan Sistem Awan Penggerak, kepada sekolah dan guru-guru yang ada di wilayah masing masing.

Para guru bisa menggunakan sistem ini sebagai alat bantu untuk mendukung peningkatan kompetensi dan kinerja serta membangun ekosistem belajar yang saling menguatkan.

Sementara itu Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani menambahkan, Awan Penggerak mengakomodir konten-konten yang ada di dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan akan dikembangkan secara berkelanjutan seiring dengan pengembangan fitur dan konten dalam PMM tersebut.

Konten-konten inilah yang dapat dimanfaatkan oleh para PTK untuk pengembangan kompetensi dan kinerja.

"Pemanfaatan Awan Penggerak kami lakukan melalui beberapa tahapan kegiatan. Pertama-tama, tentunya mengidentifikasi kebutuhan, menyiapkan desain, dan membuat sistem belajar bagi PTK di daerah khusus dan/atau satuan pendidikan dengan kendala jaringan internet," urai Nunuk.

Baca juga: Di mana UTBK 2024 Diadakan? Cek 74 Lokasi dan Alamatnya

Ditjen GTK akan mengadakan bimbingan teknis untuk Calon Pelatih Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemendikbudristek (BBGP/BGP, BBPMP/BPMP, BBPPMPV). Lalu, UPT akan melakukan pelatihan dengan sasaran PTK dan Aktor Penggerak (Pengawas, Duta Teknologi, Guru Penggerak/Calon Guru Penggerak, Kapten/Co-Kapten, dan Operator Dinas Pendidikan) yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan agar makin memaksimalkan pemanfaatan Awan Penggerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com