Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Luncurkan Awan Penggerak, Ini Manfaatnya bagi Guru

Kompas.com - 14/03/2024, 16:32 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan sistem Awan Penggerak.

Sistem Awan Penggerak saat ini mulai diujicobakan oleh berbagai sekolah di enam provinsi di Indonesia.  

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, di tahun kelima perjalanan Merdeka Belajar, Kemendikbud Ristek mengembangkan Awan Penggerak yang dirancang untuk membantu guru di satuan pendidikan atau di daerah-daerah yang masih memiliki kendala jaringan internet.

Nadiem Makarim menerangkan, Awan Penggerak memungkinkan pengguna (para guru) mengakses materi pembelajaran yang ada di dalam platform Merdeka Mengajar dan juga sumber-sumber lain secara luring.

"Dengan demikian juga bapak bisa mengakses materi pembelajaran yang berkualitas tanpa jaringan internet," kata Nadiem  Makarim dalam Rilis Awan Penggerak : Gerakan Membangun Ekosistem Belajar Guru yang Saling Menguatkan seperti dikutip dari kanal YouTube Ditjen GTK, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Mendikbud Nadiem Ingin Kesejahteraan Guru dan Dosen Terjamin

Manfaat Awan Penggerak

Menurut Nadiem, sistem ini dirancang untuk membantu dan memudahkan guru-guru di wilayah khusus untuk belajar.

Dengan adanya sistem Awan Penggerak, dapat semakin menguatkan komunitas belajar yang saat ini sudah berkembang dengan baik.

Awan Penggerak saat ini mulai diujicobakan oleh berbagai sekolah di enam provinsi di Indonesia.

"Besar harapan saya, Awan Penggerak ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru terutama yang berada di wilayah khusus," tandas Nadiem Makarim.

Nadiem menambahkan, dengan adanya sistem Awan Penggerak, peran dinas pendidikan sangat penting untuk mensosialisasikan Sistem Awan Penggerak, kepada sekolah dan guru-guru yang ada di wilayah masing masing.

"Mari kita gunakan sistem ini sebagai alat bantu untuk mendukung peningkatan kompetensi dan kinerja serta membangun ekosistem belajar yang saling menguatkan," tandas Nadiem Makarim.

Baca juga: 20 Jurusan dan Daya Tampung PENS di UTBK SNBT 2024

Dalam kesempatan itu, Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa guru yang hebat adalah guru yang mau terus belajar. Dan guru terbaik bagi guru adalah terus belajar dengan rekan-rekan sesama guru.

Nadiem mengungkapkan, semangat untuk terus belajar dan semangat gotong royong dimiliki guru-guru di Indonesia. Hal ini terlihat dari antusias membangun ekosistem belajar baik secara daring maupun luring.

"Sejak kami mengembangkan guru belajar dan berbagi saat pandemi Covid-19. Saya sudah melihat keinginan besar di antara guru yang saling menguatkan di situasi yang penuh dengan tantangan," papar Nadiem Makarim 

Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran platform Merdeka Mengajar dan sekarang dimanfaatkan oleh lebih dari 3 juta guru di seluruh Indonesia.

Baca juga: Nadiem Makarim: TPPK Jadi Garda Depan Wujudkan Sekolah Bebas dari Kekerasan

Dan dalam platform Merdeka Mengajar, para guru sering belajar dan berbagi praktik baik. Saling mendukung satu sama lain dengan satu tujuan bersama, menggerakkan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

"Semangat ibu bapak juga lah yang mendorong kami, Kemendikbud Ristek untuk terus berinovasi dalam menghadirkan ruang-ruang yang mendukung guru untuk terus belajar," imbuh Nadiem Makarim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com