Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Tantangan Penerapan Kurikulum Merdeka Ada di Paradigma Guru

Kompas.com - 29/02/2024, 09:45 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Taufiq Damardjati mengungkap masalah atau tantangan terbesar dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Menurut Taufiq, tantangan terbesar dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah mengubah paradigma guru saat melaksanakan proses mengajar.

"Problem terbesar memang di guru ya. Bagaimana mengubah paradigma mereka," kata Taufiq kepada Kompas.com di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Gratis ke Malaysia, Tanpa Syarat Pengalaman Kerja

Menurut Taufiq, guru-guru yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka sudah terbiasa mengajar dengan format yang ditentukan pemerintah.

Sementara pada Kurikulum Merdeka, guru dibebaskan untuk membuat strategi pembelajaran sendiri agar siswa bisa menyerap pelajaran dengan nyaman.

"Kami justru ingin menyederhanakan administrasi, menyederhanakan format-format supaya guru benar-benar fokus memperhatikan anak," ujarnya.

"Dan itu yang kadang belum dipahami oleh guru. Sehingga terkesan di lapangan Kurikulum Merdeka susah," lanjut dia.

Masalah lainnya, lanjut Taufiq, para penjamin mutu penerapan Kurikulum Merdeka masih banyak yang belum memahami filosofi Kurikulum Merdeka.

Menurut Taufiq, kebanyakan dari mereka masih berpikiran bahwa kurikulum harus memiliki format.

Baca juga: Beasiswa S1 Binus University 2024, Bisa Kuliah Gratis sampai Lulus

"Banyak dari mereka masih menganggap kurikulum itu harus ada polanya, ada formatnya jadi fokusnya di pemerintah daerah kembali lagi ke administrasi-administrasi itu," tuturnya.

Kendati demikian, Kemendikbud Ristek, tambah Taufiq, segera meluncurkan pengesahan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional pada Maret 2024.

Taufiq mengatakan, awalnya peluncuran Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional akan digelar pada Februari 2024.

Namun, karena Kemendikbud masih meminta banyak masukan dari berbagai pihak, maka peluncuran Kurikulum Merdeka ditunda.

"Tapi karena kami berusaha memdapatkan banyak masukkan dari masyarakat mengenai bagaimana Kurikulum Merdeka ini diimplementasikan, jadi agak molor sedikit," pungkas Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com