Alih-alih membuat siswa menjadi paham, cara guru dalam memberikan pendidikan seksualitas tersebut malah membuat siswa mengalami trauma.
Kasus ini bukan berarti pendidikan seksualitas tidak penting; juga bukan berarti bahwa guru tidak boleh lagi memberikan pendidikan seksualitas di sekolah.
Guru tidak boleh tabu dan menghindar dari pendidikan seksualitas. Guru yang memandang pendidikan seksualitas dengan dangkal dan tidak tepat, akan menghasilkan siswa yang dangkal dalam pemahaman seksualitas. Situasi semacam ini akan berbahaya bagi generasi muda.
Satu hal lagi yang penting dalam pendidikan seksualitas di Indonesia adalah materi tentang norma agama dan budaya.
Norma agama dan budaya perlu dijelaskan agar setiap siswa tahu bagaimana konteks seksualitas di masyarakat Indonesia.
Konteks semacam ini penting karena saat ini sebenarnya setiap anak dapat mengakses materi semacam ini dari internet.
Materi seksualitas dari internet berpeluang besar diproduksi dari luar Indonesia. Pemahaman yang baik tentang seksualitas ala Indonesia, membantu siswa empan papan terkait seksualitas mereka.
Indikator dari keberhasilan pendidikan sesksualitas adalah siswa yang memahami diri (jiwa dan raga) mereka dengan tepat, mampu membuat keputusan sehat terkait sesksualitas, serta dapat melindungi diri dari pelecehan dan kekerasan seksual.
Semoga dengan pendidikan seksualitas yang baik di sekolah, setiap generasi muda Indonesia juga semakin sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.