Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Cianjur, Mendikbud: Ini 2 Prioritas Utama Pendidikan

Kompas.com - 23/11/2022, 16:09 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meninjau satuan pendidikan (sekolah) terdampak bencana gempa Cianjur, Jawa Barat (Jabar) yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Sekolah yang ditinjau, di antaranya TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur.

Baca juga: Berkaca Gempa Cianjur, Peneliti ITS: Harus Jadi Acuan Mitigasi

Nadiem menyampaikan prioritas utama kementerian adalah memastikan keselamatan para warga pendidikan dan berupaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung.

"Saya mewakili Kemendikbud Ristek menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur. Khususnya kepada warga satuan pendidikan, mulai dari adik-adik pelajar dan mahasiswa, sampai Ibu dan Bapak guru serta tenaga kependidikan yang menjadi korban musibah ini," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (23/11/2022).

Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa (22/11/2022) pukul 18.00 WIB, total jumlah sekolah yang terdampak adalah 342 satuan pendidikan, yang terdiri dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Kepala SDN Cugenang, Yeni Yantriyati menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Mendikbud Ristek hadir di sekolahnya.

"Saat ini kami masih trauma karena meski di sekolah saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar, tapi kami yang sedang menengok siswa yang sakit di desa sekitar saat itu melihat sendiri bagaimana saat gempa terjadi rumah-rumah penduduk ambruk di depan mata kami," ucap dia.

Baca juga: Penyebab Gempa Cianjur, Pakar ITB: Sesar Cimandiri Tergolong Aktif

Yeni berkata, pihaknya berfokus pada pemulihan psikis guru, anak-anak dan keluarga dari trauma.

"Kami harap Pemda bisa segera membantu kami memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak," ungkap dia

"Bila situasi memungkinkan, kami akan coba memulai belajar daring sebagai persiapan ujian akhir semester. Tapi yang utama saya katakan kepada guru dan anak-anak yang terpenting adalah keselamatan keluarga masing-masing," tambah Kepsek Yeni.

SDN Cugenang memiliki 172 orang siswa, tujuh orang guru, satu orang penjaga sekolah, dan satu orang kepala sekolah.

Berdasarkan laporan, terdapat tiga orang korban yang meninggal dunia akibat gempa yang berasal dari warga sekolah. Cukup banyak atap ruang belajar yang berjatuhan, serta banyak fasilitas belajar di kelas yang rusak.

Bersebelahan dengan lokasi SDN Cugenang, ada TK PGRI Cugenang dengan tingkat kerusakan berat. Bangunan TK ini ambruk, rata dengan tanah.

Kepala TK PGRI Cugenang, N. R Rosi Suwartini masih terpukul dengan kejadian yang menimpa sekolahnya. Saat musibah terjadi, ia bersyukur sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar. Para guru sedang mengikuti acara di luar sekolah.

Baca juga: 142 Bangunan Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur

"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa di lokasi kejadian," ungkap Rosi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com