Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Gempa Cianjur, Pakar ITB: Sesar Cimandiri Tergolong Aktif

Kompas.com - 22/11/2022, 15:03 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sesar Cimandiri disebut menjadi penyebab gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 SR yang terjadi Senin (21/11/2022).

Pusat gempa pada bencana di Cianjur ini berada di daratan tepatnya pada kedalaman 10 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Irwan Meilano memberikan pendapatnya mengenai bencana gempa bumi Cianjur ini.

Baca juga: Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi, Pelajar Mahasiswa Wajib Tahu

Penyebab gempa Cianjur adalah Sesar Cimandiri

Dia menerangkan, menurut beberapa data yang didapatkan serta melihat gempa susulan dan kerusakan yang terjadi, penyebab gempa ini adalah Sesar Cimandiri yang membujur dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang.

Hal ini juga senada dengan perkataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Irwan menerangkan, Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif.

Sesar merupakan bidang rekahan yang disertai dengan adanya pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah.

"Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa," kata Irwan seperti dikutip dari laman ITB, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: 10 Jurusan dengan Daya Tampung Terbanyak di UI, Referensi Ikut SNBT

Dia menyampaikan, jika ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal serupa. Sesar ini termasuk sumber gempa yang independen dan tidak dipengaruhi oleh gempa-gempa sebelumnya.

Sehingga terdapat potensi gempa yang signifikan terjadi di masa depan. Irwan menekankan, gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB tersebut bukan tergolong gempa besar jika ditinjau dari kekuatannya.

Namun, tercatat korban jiwa akibat bencana gempa bumi Cianjur mencapai 162 korban. Selain itu bencana gempa bumi ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang masif.

Hal ini disebabkan karena hiposentrumnya yang tergolong dangkal, terdapat lapisan yang cukup halus, dan bangunan di atasnya yang tidak tahan gempa.

Baca juga: 10 Jurusan di Unair dengan Kuota Terbanyak, Referensi Ikut SNBT 2023

Irwan menambahkan, ini bukan kali pertama pergerakan Sesar Cimandiri menyebabkan gempa. Pernah terjadi gempa berkekuatan serupa di tahun 1970-an.

"Ada pembelajaran yang bisa dipetik dari bencana di Cianjur. Concern utama berada di pemerintah dan pemerintah daerah, perlu ada upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa," beber Irwan.

Golden time untuk evakuasi berkisar 30 menit

 

Penataan ruang dan kaidah pembangunan yang dilakukan tiap daerah harus disesuaikan dengan struktur geologinya serta jaraknya dari sumber gempa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com